Kita tentu berhati-berhati dalam memilih pasangan, berharap untuk nggak berpacaran dengan pria yang melakukan kekerasan. Memang pada saat pdkt atau awal jadian, ciri-ciri pria seperti ini belum terlalu terlihat. Namun, saat memasuki bulan-bulan berikutnya akan muncullah kepribadian aslinya, “cakar” yang terpendam.
Ciri samar ini sebenarnya sudah mulai nampak di awal jadian. Hanya saja karena bersifat “abu-abu” itulah wanita nggak sadar. Beberapa perilakunya sekilas seperti bentuk cinta dan perlindungannya untukmu.
Dominansi dalam Hubungan
Dia menguasai hubungan kalian, menunjukkan dominansi terhadap dirimu. Sikap dominannya terkadang membuatmu merasa seperti tuan puteri. Yang kamu lakukan dalam hubungan ini hanyalah menikmati setiap perlakuan yang terasa memanjakanmu.
Namun, sikap dominannya itu bermaksud untuk membuatmu menuruti setiap kata-katanya. Kamu harus bersikap patuh terhadap yang dia ucapkan dan mengikuti kemauannnya. Sikapnya ini membuat sebuah hubungan menjadi nggak seimbang, di mana seharusnya pasangan saling mengisi dan melengkapi. Namun di sini, dialah yang mengatur jalannya hubungan. Lalu, apa bagianmu dalam hubungan ini? Cukup mengerti dan peduli padanya.
Memaksamu Menjadikannya sebagai Prioritas Utama
Bagaimana pun keadaannya, dia ingin kamu menjadikannya sebagai nomor 1 dalam kehidupanmu. Bahkan di atas orang tuamu sendiri. Kalau nggak, dia akan menjadi sedih, marah, dan bereaksi berlebihan. Dia pun nggak mudah untuk mengatakan maaf meskipun melakukan kesalahan.
Unpredictable
Terkadang marah, lalu sedetik kemudian menjadi sedih. Baru saja tertawa, kemudian berubah merengutkan wajah. Suasana hatinya mudah berubah, nggak konsisten, membuatmu bingung bagaimana untuk mengikuti arah hatinya. Dia pun nggak mudah dipercaya atas sikapnya yang nggak bisa diprediksi tersebut. Karena moodnya yang selalu berubah-ubah, dia juga menunjukkan kalau perasaanmu bukanlah prioritas utamanya. Dia nggak peduli batapa susahnya kamu mengikuti hatinya. Yang dia inginkan adalah kamu mengerti setiap situasi dan kondisi dirinya.
Nggak Boleh Ada Privasi
Setiap orang pasti memiliki ruang privasinya sendiri. Tapi kamu nggak dibolehkan untuk memiliki hal itu. Dia akan menanyakanmu berbagai macam hal. Sekilas nampaknya dia ingin mengenalmu lebih dalam, ya. But, no. Dengan privasimu yang terbuka (mungkin terbongkar lebih tepatnya), dia ingin menetapkan kekuasaan dirinya terhadapmu. Kamu adalah miliknya, dan di bawah kuasa dirinya. Itulah tujuannya.
Setelah mengetahui semua sikapnya tersebut. Terakhir, dia akan menanamkan ancaman dalam dirimu. Sederhananya, dia akan berkata “Awas kalau kamu… lihat akibatnya nanti” atau “Jangan macam-macam atau aku akan….”
Mirisnya, wanita nggak akan sadar kalau itu semua adalah ciri-ciri pria yang akan melakukan kekerasan terhadap dirinya. Segera awas diri jika kamu sudah melihat ciri-ciri di atas dalam pasanganmu. Tinggalkan dia sebelum kamu tersakiti. Jangan terlalu tenggelam dalam cinta sehingga kamu nggak menyadari bentuk kekerasannya, ladies.