Pada masa kini, istilah anti-sosial bisa dengan mudahnya dilontarkan oleh siapa saja terhadap orang lain yang kesannya tertutup dan tidak banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Mungkin kamu juga pernah menuduh pasanganmu anti-sosial karena sifatnya yang introvert. Namun, apakah introvert adalah anti-sosial?
Tidak. Anti-sosial adalah salah satu penyakit mental yang bisa dikaitkan dengan gejala penyakit sosiopat. Penderita anti-sosial sering kali tidak bisa membedakan mana perbuatan yang benar atau salah dan mengabaikan perasaan orang lain. Dia bisa bersikap jahat, manipulatif, dan memperlakukan orang lain dengan kasar demi keuntungannya sendiri tanpa penyesalan.
Perbedaannya sangat jauh dari sikap para introvert yang hanya ingin menyendiri setelah berinteraksi dengan orang lain, bukan? Penyakit mental ini tidak boleh kamu sepelekan. Jika pasanganmu menderita penyakit ini, kamu patut berhati-hati karena cepat atau lambat dia bisa menyakiti kamu baik secara fisik atau mental. Pria atau pun wanita, siapa pun bisa menderita penyakit ini tanpa kamu sadari. Seperti apa tanda-tanda atau gejala orang anti-sosial?
1. Tidak Memiliki Empati Terhadap Orang Lain
Ketika kamu mendengar berita duka, berusaha memahami perasaan seseorang, atau mencurahkan kasih sayangmu pada pasangan, kamu pasti menggunakan empati. Penderita anti-sosial sama sekali tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain. Dia tidak bisa memahami apa yang orang lain rasakan. Dia tidak akan memikirkan dampak emosional yang dirasakan orang lain saat dia membuat keputusan. Maka dari itu, dia akan bersikap dingin, cuek, dan masa bodoh saja terhadap perasaan orang lain.
2. Tidak Takut Melanggar Hukum atau Melakukan Tindakan Kriminal
Karena dia tidak suka membaur dan membangun keharmonisan dengan orang di sekitarnya, dia jadi tidak takut melanggar hukum dan melakukan tindakan kriminal berisiko tinggi. Dia tidak ragu menyakiti orang lain. Meski tidak semua pelaku kejahatan adalah penderita anti-sosial, semua penderita anti-sosial pasti pernah melakukan tindakan kriminal atau memiliki hasrat tinggi untuk melakukannya.
3. Sering Berbohong, Memanipulasi, dan Menyakiti Orang Lain Tanpa Penyesalan
Jika pasanganmu salah satu penderita anti-sosial, dia pasti pernah ketahuan berbohong padamu. Dia memanipulasimu demi keuntungannya sendiri. Dia tidak memiliki nilai moral baik yang membuatnya tidak malu menyakiti kamu. Dia juga sering melanggar hak pribadi dan privasi kamu, seperti stalking, menjadi parasit dalam hubungan sosial, mengontrol atau mengekang, dan bersikap kasar padamu.
4. Selalu Bersikap Agresif Terhadap Siapa Saja
Orang normal pasti memiliki kesabaran dan bisa mengontrol emosinya terhadap situasi yang membuatnya kesal. Lain ceritanya dengan penderita anti-sosial. Seperti yang sudah dibuktikan oleh para ahli, penderita anti-sosial cenderung lebih agresif dan bersikap kasar terhadap situasi apapun yang dianggapnya sebagai ancaman. Dia tidak segan-segan membentak atau melakukan kekerasan terhadap siapa saja karena masalah sepele.
5. Impulsif, Tidak Bisa Berpikir Panjang Terhadap Konsekuensi Perbuatannya
Ketika orang biasa bisa menahan dirinya untuk tidak melakukan sesuatu karena tidak mau merugikan orang lain dan dirinya sendiri, orang anti-sosial tidak akan bisa menahan diri karena dia tidak pernah memikirkan konsekuensi perbuatannya. Oleh karena itulah, dalam hidupnya, dia sering bermasalah dengan orang tua, guru, pasangan, teman-teman, bahkan pihak berwenang atas perbuatannya yang tidak menyenangkan.
6. Tidak Bisa Memiliki Tanggung Jawab Terhadap Apapun Dalam Hidupnya
Kamu memberi pasangan kepercayaan, dia selalu melanggarnya. Setiap pekerjaan yang dimilikinya selalu bermasalah. Segala tanggung jawab hidup yang dia miliki tidak pernah dia penuhi. Mengapa? Karena memegang kepercayaan dan memenuhi tanggung jawab memerlukan empati dan kesadaran diri terhadap lingkungan, dan penderita anti-sosial tidak memiliki kedua hal tersebut dalam dirinya.
7. Tidak Pernah Memiliki Penyesalan Akan Semua Hal Buruk yang Dia Lakukan
Setelah kamu membaca semua poin di atas, apakah kamu masih yakin dia akan menyesali perbuatannya? Tidak akan pernah. Untuk merasa menyesal, kamu harus sadar betul akan konsekuensi perbuatanmu terhadap orang lain serta memiliki moral baik dan kapasitas emosi yang seimbang. Seperti yang sudah disebutkan, penderita anti-sosial sama sekali tidak bisa merasakan ketiga hal itu dalam dirinya.
Apa penyebab penyakit anti-sosial? Ada banyak sekali teori kemungkinan penyebab yang telah diuraikan oleh para ahli yang bisa menjadi bahan pembelajaranmu. Apa yang harus kamu lakukan jika pasanganmu memiliki gejala-gejala di atas? Jika dia adalah anggota keluarga atau sudah menjadi suami/istri kamu, bujuklah dia untuk melakukan terapi. Penting sekali buatmu berkonsultasi juga agar kamu bisa memahami batas dirimu dalam menghadapi pasangan dan cara untuk melindungi diri sendiri dari kekasaran. Namun, jika kamu tidak sanggup menghadapinya, jauhilah dia perlahan dan mintalah bantuan dari orang terdekat agar kamu tidak terluka.