Kenyamanan Adalah Musuh Dari Perubahan Anda

Ini dia alasan mengapa orang malas berubah, sekalipun dia tahu perubahan akan membawa kesuksesan: karena berubah itu rasanya tidak nyaman. Bisa saja tidak merasa nyaman karena Anda merasa sendirian. Atau bisa juga tidak nyaman karena lingkungan Anda menyatakan yang sebaliknya. Bisa juga tidak nyaman karena Anda kewalahan atau kelelahan.

Tidak heran hanya sedikit orang yang benar-benar mencapai kesuksesan, khususnya dalam bidang romansa. Kesuksesan itu sendiri memang terasa nyaman, namun jalan menuju puncak itu sama sekali tidak nyaman. Anda mesti berani menantang diri Anda untuk melakukan perubahan terus-menerus. Memperbaiki, mengevaluasi, memperbaiki, mengevaluasi. Tidak pernah beku kaku, melainkan selalu cair fleksibel.

Di tahun 2011 untuk pertama kalinya kita meluncurkan kelas untuk wanita, dinamakanLovable Lady. Saya dan rekan-rekan instruktur Hitman System lainnya memberi orientasi pola pikir baru tentang bagaimana seorang wanita selayaknya bersikap agar lebih sukses dalam bercinta. Dan respon refleks mereka -tidak peduli diadakan di kota mana- adalah, “Ah, tapi aku ga nyaman kalau harus bersikap begitu..”

Secara refleks kita akan menolak ketidaknyamanan. Kita bahkan takut akan perubahan, karena merasa itu akan mengubah diri kita sepenuhnya. Tidak merasa jadi diri sendiri, begitu istilah populernya. Ini ironi sekali bukan, kita sangat mendambakan perubahan yang menyenangkan dalam hidup kita, tapi kita membenci perubahan yang harus terjadi. Sahabat saya, Kei, sudah menjelaskan panjang lebar tentang hal itu di artikel Hari Gini Be Yourself?, jadi saya tidak akan bahas lagi. Yang saya bahas adalah refleks Anda yang selalu menghindari ketidaknyamanan.

Jika saya minta Anda untuk menyukai ataupun menikmati ketidaknyamanan, maka itu adalah perubahan pola pikir yang terlalu radikal. Sulit sekali untuk bisa menyukai hal-hal yang masih terasa asing, aneh, dan baru. Boro-boro menikmati, menjalaninya saja Anda merasa terpaksa. Itu sebabnya saya hanya meminta Anda merubah sedikit saja, yaitu latih diri Anda jadi nyaman dengan ketidaknyamanan.

Ya, Anda tidak salah baca: berlatihlah agar nyaman dengan ketidaknyamanan. Misalnya ketika dihantui emosi negatif seperti, “Aduh, saya tidak tahan lagi.. capek melakukan perubahan ini semua!” segera ucapkan, “Benar sih capek, dan proses yang melelahkan ini nantinya membuat saya menjadi orang yang lebih berharga.” Atau ingatlah mana yang buat Anda lebih tidak nyaman, hidup seperti dulu (yang ingin Anda ubah), atau harga sementara yang harus dibayar. Lebih tidak nyaman mana, jadi jomblo yang merana, atau berlatih bergaul?

Apapun ketidaknyamanan yang Anda rasakan, diakui saja, lalu diceritakan ke satu atau dua rekan Anda yang paling mendukung Anda, dan bukannya pada yang menjatuhkan atau mengejek kekurangan Anda di bidang romansa. Seiring waktu, fisiologi dan psikologi Anda jadi menerima ketidaknyamanan sebagai hal yang wajar dalam hidup. Anda merasa nyaman jika harus mengalami ketidaknyamanan. Dan jika itu sudah terjadi, tersenyumlah karena itu artinya Anda bisa konsisten hidup dalam perubahan demi perubahan sampai akhirnya kesuksesan itu datang dengan otomatis.

Anda bisa mengubah apa saja dalam hidup Anda. Apapun itu. Walaupun teman-teman menertawakan Anda saat Anda menceritakannya.

Hanya perlu tiga buah kunci pola pikir yang perlu dimodifikasi ke dalam hidup Anda, dan dengan sendirinya masa depan romansa Anda berubah drastis. Hanya saja, maaf saya tidak bisa sampaikan di artikel ini. Anda harus mencernanya sendiri berbentuk perubahan dan pengalaman dalam workshop, supaya Anda tidak hanya cerdas di kepala, tapi juga jenius dalam mengaplikasikannya. Lagipula Thomas Alva Edison pun ada bersabda, “Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration.

Tetap semangat walau keringat, itulah tanda orang hebat. :)