Nonton drama (Korea, biasanya) memang nikmat ya. Kalau cewek biasanya juga suka baca novel harlequin atau chicklit. Memang sih, ada juga gunanya nonton drama atau baca novel begitu, biar kita nggak terlalu kaku banget hidupnya. Tapi jangan lupa, menonton film drama harus tetap cerdas dalam membedakan drama dan realita.
Berikut ini beberapa fakta cinta yang hanya terjadi di kisah cinta:
Cinta yang berkali-kali ditimpa masalah akan kembali bersama
Di drama kisah cinta, masalah yang datang berganti-ganti membuat konflik naik-turun. Begitulah caranya supaya cerita berjalan. Meskipun pasangan putus nyambung dengan konflik yang hampir nggak masuk akal, ujung-ujungnya mereka jadian lagi. Tidak ada penonton yang mau menghabiskan waktunya menonton kisah cinta yang bahagia dari awal sampai akhir. Namanya saja drama, maka perlu ada dramanya.
Realita: Sebuah hubungan yang berkali-kali didera konflik menggambarkan pasangan yang tidak mampu bekerja sama. Justru realitanya, hubungan yang terbaik adalah hubungan matang yang sudah jarang konflik. Namun nyatanya, di masa kematangan itu orang-orang malah merasa bosan lalu berpisah.
Cowok ganteng selalu jadian sama cewek cantik
Akuilah, justru itu alesannya kita nonton kan, buat cuci mata lihat tampang mereka yang ganteng dan cantik itu? Kalau lihat aktor ganteng kita jadi bayangin punya pacar kayak dia. Kalau liat aktris cantik, kita pengen seperti dia. Dan mereka keliatan perfect banget waktu mereka bersama.
Realita: Banyak cewek cantik bahagia sama cowok (yang fisiknya) jelek atau sebaliknya. Itu karena mereka yang (sepintas terlihat) jelek punya kualitas yang mengkompensasi “kekurangannya” itu. Intinya bukan bagaimana penampilan fisik seseorang, tapi bagaimana kita dan dia bisa menciptakan hubungan berkualitas yang membahagiakan dan mendewasakan kedua pihak.
Materi adalah segalanya
Di drama kisah cinta, cewek selalu dibayari. Tokoh-tokohnya tau-tau hidup di rumah mewah. Tidak perduli kualitas tokohnya sejelek atau secupu apa, di akhir cerita bahagia dengan pasangan kaya raya.
Realita: Semua butuh USAHA. Mau pacar orang kaya, harus bergaul dengan orang kaya. Mau bergaul dengan orang kaya, harus bisa bergaul di tempat-tempat mahal di mana mereka berkumpul. Mau bisa ikuti gaya hidup mereka, harus punya uang. Mau punya uang ya kerja. Dan walaupun kamu punya uangnya, mereka tetap memilih pasangan berdasarkan kualitas yang jelas saja tidak dimiliki oleh siapapun yang hanya berharap semuanya datang sendiri.
Semua produk entertainment harus ngikutin maunya pasar. Kebanyakan kisah cinta dibuat sebagai tontonan ketika pemirsa udah capek dengan realita, makanya dibikin dunia lain yang menjual mimpi dan fantasi. Makanya jadi masalah kalo kamu berharap mimpi dan fantasi tersebut terjadi dalam hidupmu.
Nikmati aja kisah cinta seperti junk food. Enak, tapi jangan kebanyakan. Kadang ada juga pelajaran yang bisa kita ambil kok. Aku sebagai cewek nih, sering suka kisah cinta yang bertema chicklit karena ngajarin caranya jadi cewek yang nggak cuma romantis tapi juga tough dan mandiri. Nggak semua drama memang. Makanya harus cerdas menyaring apa yang masuk ke otak kita.
Begitulah. Reality sucks? No, reality is beautiful, beyond our imagination. :D
Malah, apapun realitanya tetep lebih mending ketimbang drama film, karena kita sendiri yang jadi pelaku di dalamnya, kita artisnya, kita pemeran utamanya. Nah, mau buat cerita si kuper yang tiap weekend cuma diam di rumah atau mau buat cerita si populer yang punya banyak teman, itu terserah kamu.