Pernikahan Yang Bahagia Membuat Anda Lebih Sehat

Brigham Young Univerity (BYU) baru saja melakukan penelitian dan menemukan bahwa orang yang berada dalam pernikahan bahagia lebih menikmati hidup dan lebih sehat. Selama 20 tahun studi longitunal pelacakan kualitas kesehatan dan pernikahan, peneliti kehidupan keluarga, Rick Miller, menemukan bahwa semakin lama dan semakin meningkatknya kualitas pernikahan, kesehatan fisik pasangan juga semakin meningkat.

“Ada bukti dari penelitian sebelumnya bahwa banyaknya konflik dalam perkawinan dapat mempengaruhi kesehatan,” kata Miller. Namun studi ini juga menunjukkan pernikahan yang bahagia memiliki komponen pencegah yang membuat Anda tetap dalam kesehatan yang baik selama bertahun-tahun. ”

Sebuah studi BYU sebelumnya menarik perhatian nasional ketika menemukan bahwa hubungan yang bertujuan membantu individu lain akan hidup lebih lama. Studi saat ini, yang diterbitkan dalam edisi Juni Journal of Marriage and Family, menunjukkan hubungan pernikahan yang positif membuat kesehatan lebih terjaga dalam jangka waktu yang panjang.

Penelitian ini menggunakan data sampel perwakilan nasional dari 1.681 orang menikah yang diadakan selama dua dekade – studi terpanjang pada kualitas perkawinan dan kesehatan sampai saat ini. Joseph Olsen , seorang profesor di College of Family, Home and Social Science, adalah salah satu rekan yang menulis studi tersebut.

Miller dan rekannya mengukur kualitas perkawinan dalam dua cara: Pertama, dalam hal kebahagiaan dan kepuasan, dan kedua, dalam hal masalah perkawinan (apakah Anda berdebat tentang uang, apakah Anda bertengkar dengan mertua?) Responden kemudian dinilai kesehatan mereka pada skala 1 (sangat baik) sampai 4 (sangat tidak baik).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan konflik perkawinan lebih tinggi, lebih mungkin untuk mengalami kesehatan yang buruk.

“Implikasinya adalah bahwa konflik perkawinan merupakan faktor risiko yang bisa mengakibatkan kesehatan yang buruk,” kata Miller. “Pasangan yang melawan atau sering berdebat harus mendapatkan bantuan profesional untuk mengurangi konflik mereka karena itu dapat mempengaruhi kesehatan mereka.”

Miller berharap penelitian ini menarik perhatian pembuat kebijakan. Misalnya, Miller (dan banyak rekannya) percaya asuransi kesehatan harus mencakup konseling perkawinan karena dapat membantu menopang perkawinan dan mencegah masalah kesehatan di masa depan.

Mempertahankan pernikahan yang langgeng dan bahagia juga cenderung menginspirasi Anda untuk melakukan kebiasaan yang baik bagi kesehatan Anda. Pasangan yang bahagia pasti akan mendorong satu sama lain untuk mengikuti saran dokter, untuk tidur lebih awal, mengurangi minuman beralkohol dan berpartisipasi dalam kegiatan yang sehat.

“Saat pasangan mengalami hari yang buruk, dalam pernikahan yang bahagia, mereka lebih cenderung untuk saling mendukung dan berempati satu sama lain,” kata Miller. “Dukungan itu mengurangi stress dan menjadi penyangga terhadap penurunan kesehatan.”

Jadi bila Anda ingin menikah, pastikan Anda bisa mempertahankannya dengan langgeng dan bahagia. Bukan terburu-buru karena kebelet mupeng baca tweet orang.

Sumber: Sciencedaily