Bercinta atau berhubungan intim merupakan aktivitas yang penting untuk dilakukan bersama pasangan, terutama yang sudah menikah. Namun, banyak yang mulai menyepelekan sesi bercinta dengan pasangan karena alasan lelah atau sibuk dengan kegiatan. Padahal, bercinta dapat memberikan manfaat positif bagi pasangan yang melakukannya. Jika nggak dilakukan lagi, justru akan memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Loh, apakah separah itu ketika kita berhenti atau sudah jarang bercinta dengan pasangan? Kalau nggak percaya, coba tengok dampak negatif yang diterima tubuh kala berhenti bercinta diĀ bawah ini.
Pilek dan Flu
Tahukah kamu, mereka yang berhenti bercinta akan sangat rentan dengan masalah pilek dan flu. Peneliti di Wilkes-Barre University, Pennsyvania, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa orang yang jarang bercinta dengan pasangannya akan lebih mudah terserang virus pilek dan flu, serta virus lain yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
Peneliti juga menyebutkan bahwa orang-orang yang memiliki sesi bercinta yang berkualitas dan rutin akan memiliki sistem immunoglobin (IgA) yang baik dalam tubuhnya. IgA adalah salah satu imu yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari berbagai virus, terutama virus flu.
Berisiko Depresi
Kamu tentu tahu bahwa seks dapat menjadi salah satu obat yang mengurangi stres dalam tubuh? (baca di sini). Nah, seorang peneliti dari Skotlandia mengungkapkan bahwa seseorang akan lebih rentan dengan perasaan stres, cemas, bahkan depresi jika ia berhenti melakukan seks. Orang yang berhenti bercinta pun harus berjuang keras untuk mengatasi stres dalam dirinya.
Mengapa demikian? Saat berhubungan seks, otak merilis bahan kimia yang memicu meningkatnya perasaan bahagia dan nyaman, seperti endorfin dan oksitosin. Mereka yang berhenti bercinta lebih rentan mengalami depresi dan cemas, dibandingkan dengan orang yang rutin bercinta setidaknya dua kali dalam seminggu.
Pria Berisiko Mengalami Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sangat dihindari pria. Kalau pria berhenti bercinta dengan pasangannya, malah ia akan lebih rentan mengalami gangguan disfungsi ereksi tersebut.
Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine. Penelitian tersebut mengungkapkan, pria akan lebih sehat dan jauh dari risiko disfungi ereksi bila bercinta setidaknya dua kali dalam seminggu, dibandingkan dengan mereka yang jarang atau bahkan berhenti bercinta.
Pria Berisiko Kanker Prostat
Lagi-lagi untuk pria. Sebuah penelitian yang dilakukan di American Urological Association menemukan, risiko kanker prostat lebih tinggi dialami oleh pria yang berhenti bercinta dengan pasangannya.
Saat becinta dan mencapai klimaks, hal tersebut rupanya membantu prua memiliki oragn intim yang sehat dan terjaga. Ejakulasi yang sering dipercaya dapat menghapus zat berbahaya dari prostat dan organ intim di sekitarnya. Jadi, kalau berhenti bercinta akan meningkatkan risiko terkenan kanker prostat bagi pria.
Selain keempat hal di atas, berhenti bercinta dapat membuat wanita merasa nggak aman, merasa tertekan, dan memunculkan perasaan bersalah pada pasangan. Hmm, efek yang cukup buruk bukan? Jadi, jangan sepeleka waktu bercinta dengan pasangan. Miliki sesi berhubungan intim yang berkualitas sehingga dapat menyehatkan kalian berdua.