Untuk para introvert, me time sudah menjadi kebutuhan utama setiap kali mereka selesai berinteraksi sosial. Lalu, bagaimana dengan para ekstrovert? Ekstrovert cenderung tidak terlalu membutuhkan me time seperti para introvert, dan mereka malah gelisah jika terpaksa harus sendirian dan mencari teman untuk diajak berinteraksi.
Mood Tidak Stabil
Pernahkah kamu merasa mudah tersinggung saat orang lain tidak sengaja salah berbicara? Pernahkah ketika kamu merasa jengkel sedikit saja, kamu jadi mudah menangis? Mood yang tidak stabil adalah salah satu tanda seseorang yang kelelahan secara mental, dan inilah yang akan dirasakan seorang ekstrovert jika mereka bersosialisasi tanpa henti selama 24 jam.
Kesepian
Jika seorang ekstrovert merasa kesepian dan tidak dapat membaur di antara orang banyak, berarti dia butuh waktu sendiri. Penting bagi ekstrovert untuk belajar menyendiri dengan tenang dan damai sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada orang lain untuk diajak berkomunikasi terus-menerus.
Depresi
Inilah salah satu dampak negatif terbesar jika kamu memaksakan diri untuk tidak membutuhkan me time. Sebuah studi menyebutkan bahwa orang yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam di sosial media akan rentan terkena depresi. Beberapa ilmuwan lainnya menyebutkan bahwa terlalu banyak stimulasi sosial terhadap seseorang dapat membuat orang tersebut kelelahan mental dan merasa kesepian yang berujung pada depresi.
Berkumpul dengan teman dan menghabiskan waktu bersama pasangan selama 24 jam penuh memang kedengarannya menyenangkan bagi ekstrovert yang tidak suka sendiri. Namun, penting sekali untuk kamu mengatur waktu kapan harus menyendiri dan bersosialisasi. Cukup dengan beristirahat selama dua atau tiga jam tanpa gangguan sosial media sambil melakukan sesuatu yang membuatmu tenang sudah sangat membantu mengembalikan energi kamu.