Kamu Tak Akan Mengalami Ini Jika Siap Berkomitmen

Baik sudah jomblo lama atau baru sebentar, terkadang kita merasa belum siap untuk menjalin lagi sebuah komitmen. Rasa sakit pasca ditolak atau diputusin, membuat kita jadi lebih selektif dalam memilih pasangan—atau justru kebalikannya. Biasanya, keraguan dalam berkomitmen akan membawa masalah di kemudian hari. Kamu bisa merasakan membutuhkan seseorang untuk berbagi kebahagiaan, tetapi di lain sisi kamu merasa menikmati waktu sendiri kamu. Nah, bagaimana cara mengetahui jika kamu siap dalam berkomitmen? Setidaknya, kamu tidak mengalami hal-hal di bawah ini…

Mengejar seseorang yang kamu sukai

Dari kata mengejar saja, sebenarnya kamu sudah salah banget. Biasanya, seseorang yang kamu kejar justru menandakan kalau kamu yang akan berusaha sendiri. Kamu yang berjuang mati-matian untuk mendapatkan dia, akan melakukan segala cara untuk bisa bersama dia, dan akhirnya kalaupun kamu mendapatkannya, kamu yang akan berinvestasi lebih. Kamu yang berjuang sendiri dalam hubungan tersebut. Inilah yang justru membuat kamu mengalami patah hati yang jauh lebih sakit.

Kamu merasa bahagia saat hanya bersama seseorang

Saya rasa kamu sangat bodoh jika menggantungkan kebahagiaan di tangan orang lain. Sebab yang bisa membuat kamu bahagia adalah diri kamu sendiri! Jadi, lakukan hal apa pun yang bisa membuat kamu bahagia, tanpa perlu menunggu seseorang ada di samping kamu. Kamu harus belajar bagaimana membahagiakan diri sendiri, agar kamu bisa membahagiakan pasangan kamu.

Namun, pesan saya satu: Kamu sama sekali enggak bertanggung jawab untuk kebahagiaan pasangan kamu. Mengerti? Sebab beberapa orang merasa memiliki tanggung jawab untuk “memperbaiki” pasangannya—membuat mereka bahagia dan melupakan masa lalunya, misalnya. Ingat, kamu adalah pasangannya kelak, bukan seorang terapis yang bertugas untuk menyembuhkan luka dia.

Kalau ternyata kamu masih saja terus-menerus berbicara tentang berantakannya hidup kamu, sulitnya memaafkan masa lalu, itu menjadi pertanda bahwa kamu memang belum siap untuk berkomitmen. Perasaan kamu masih labil yang justru akan menambah masalah ke depannya. Jadi, sembuhkan dulu diri kamu sebelum siap untuk berkomitmen kembali.

Kamu berpikir jika berkomitmen akan melengkapi

Ini salah besar, sebab akan membuat kamu menjadi membutuhkan pasangan. Kamu akan ketergantungan dengan dia dan biasanya, hanya membuat hubungan kamu bertahan tidak lama karena pasangan tidak nyaman dengan sikap kamu.

Kamu menghabiskan banyak waktu untuk mencari seseorang

Memang sih, saat single kamu wajib untuk meluaskan social circle kamu agar bisa bertemu dengan banyak orang baru. Hanya saja, jangan terus berfokus menjadi pasangan kamu kelak karena biasanya kamu akan memilih-milih teman baru. Biasanya, jika kamu melakukan hal itu, tidak akan pernah bertemu dengan pasangan kamu. Nikmatilah masa single kamu dengan berkenalan dengan banyak orang, menambah jaringan yang bisa saja berguna bagi karier kamu ke depan.

Kamu berubah hanya demi seseorang

Kamu tak perlu mengubah diri kamu sendiri untuk membuat seseorang bisa menyukai kamu. Ini yang kadang sering dilakukan banyak orang. Karena gebetan suka dengan pria/wanita yang A, B, C, dan D maka kamu akan berubah total menjadi sosok A, B, C, dan D seperti keinginan si dia. Saat kamu berubah demi orang lain, menunjukkan kalau kamu belum siap berkomitmen. Kamu tidak menjadi diri sendiri. Kalaupun ingin melakukan perubahan, pastikan bahwa kamu melakukannya hanya untuk diri sendiri, bukan orang lain.