Jodoh pasti bertemu. Salah satu judul lagu ini membuat saya iseng bertanya-tanya. Namun, kali ini yang akan dibahas bukan soal pertanyaan ‘Kapan bertemu jodoh’. Hal menggelitik lain namun tidak kalah pentingnya ini membuat saya ikut berpikir hingga menuliskannya.
4x Harga Mati (?)
Sebuah studi menyebut batasan usia untuk bertemu ‘The One’ adalah di usia 27. Hanya 33% lah yang beruntung menghabiskan sisa hidup bersama ‘The one’ yang merupakan ‘First love’ mereka.
Jika usiamu saat ini lebih dari 27, jangan dulu berputus asa. kamu memang tidak akan pernah benar-benar tahu indikasi tentang sosok ‘soulmate’ adalah bagaimana dan seperti apa. Namun, kamu masih bisa menciptakan peluang untuk memilih yang terbaik saat kamu berusaha untuk layak dipilih.
Second Best Tidak Apakah?
Empat dari sepuluh orang menghabiskan sisa usia bersama ‘second best’ mereka dengan 60% dari mereka merasa menyesal karena telah kehilangan ‘The best one’-nya pergi. Delapan dari sepuluh orang berpetualang mencari jodoh di usia 20. Empat dari sepuluh melakukannya di usia 30 dan tiga dari sepuluh melakukannya setelah mencapai usia 40.
Jika kamu tidak berhasil mempertahankan first love, bukan berarti kualitas dia the second best yang saat ini sedang bersamamu jadi lebih buruk dari yang pertama kan? Perkara the first dan the second best memang menjadi isu pertengkaran favorit sebagian besar pasangan.
Logikanya, mengakhiri hubungan sama saja dengan seleksi alam. Dia yang terbaik yang akan bertahan dan layak dipertahankan. Tidak ada indikasi bahwa the first adalah yang terbaik. Jika kamu saat ini sedang berada di posisi ‘second best’, sebaiknya hindari membanding-bandingkan diri dengan the firstnya. Itu tanda kamu seorang insecure.
Jatuh Cinta pada Orang yang Salah
Selain itu, ditemukan fakta sebanyak 41% orang ternyata jatuh cinta pada orang yang salah. Setengah darinya mengalami hal semacam itu lebih dari sekali. Di usia 20, biasanya orang ‘salah’ jatuh cinta pada lebih dari lima orang. Umumnya pada masa kuliah.
Jatuh cinta pada orang yang salah jangan sampai membuatmu trauma. Cukup jadikan itu sebagai ajang koreksi diri untuk membangun hubungan yang lebih ideal. Jangan sampai kamu sudah jatuh cinta pada orang yang tepat dengan cara yang salah karena kamu tidak belajar dari pengalaman.
Kaget membaca fakta di atas? Kamu yang saat ini masih single dan masih setia menunggu pendamping hidup, mungkin jadi merasa khawatir. Tidak apa, justru kekhawatiranmu bisa jadi hal positif yang bisa memotivasimu untuk mengubah status.
Ternyata fakta-fakta itu masih bisa diatasi dengan cara tepat kan? Masa singlemu bisa segera berakhir hanya jika kamu mau mengakhirinya. Kamu bisa baca artikel ini agar lebih semangat untuk melepas masa singlemu.