Menyatakan cinta mengharuskan seseorang untuk siap ditolak. Saat seseorang mengalami penolakan umumnya mereka masih belum bisa menerima. Ketidakpuasan pada jawaban yang kamu berikan bisa jadi membuatnya semakin penasaran untuk mendapatkanmu.
Kamu Terlalu Baik
Mengatakan ungkapan ini hanya akan membuatnya semakin kecewa. Alih-alih menjaga perasaannya, kamu malah membuatnya semakin terluka. Logikanya, jika dia memang terlalu baik seharusnya kamu tertarik padanya. Tidak ada kebaikan yang tertolak.
Ungkapan ‘Kamu terlalu baik untukku’ jadi sama saja dengan ‘Maaf, kamu tidak cukup baik untukku’.
Kamu Pantas Dapat yang Lebih Baik Dariku
Pernahkah kamu ditolak dengan ungkapan ini? Apa pemikiran pertama yang muncul di benakmu saat kamu mendengarnya? Saat kamu mendengar ungkapan seperti ini, kamu justru merasa rendah diri kan? Padahal maksud dari ungkapan ini adalah untuk membesarkan hatimu.
Penafsiran dari kalimat ‘Kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku’ adalah ‘Jika kamu saja tidak bisa aku dapatkan, bagaimana mungkin orang yang lebih baik darimu bisa kudapatkan?’.
Kamu Sudah Kuanggap sebagai Adik atau Kakakku
Jika kamu berharap dia akan memahami maksud penolakanmu dengan menucapkan kalimat ini, sebaiknya buang jauh-jauh harapan itu. Mengatakan hal semacam ini justru membuatnya semakin berharap.
Memperpanjang hubungan dekat kakak-adik hanya akan membuatnya semakin ‘baper’. Kamu hanya menumbuhkan harapan-harapan yang sebenarnya tidak bisa kamu penuhi. Bukankah itu lebih jahat?
Saat Ini Aku Masih Ingin Sendiri
Kamu bisa memilih kalimat ini jika merasa cukup yakin tidak akan menjalin hubungan dengan orang lain dalam waktu dekat. Kamu memang berhak menjalin hubungan dengan siapapun dan kapanpun, namun perhatikan konsistensi ucapanmu. Jika kamu tidak ingin dianggap sebagai orang yang plin-plan, pertahankan konsistensimu dalam ucapan.
Setelah mengetahui 4 hal di atas, kamu masih mau menggunakannya sebagai cara menolak seseorang? sebaiknya pikir ulang sebelum melakukannya. Katakan saja kamu memang tidak menyukainya. Itu lebih menenangkan, kamu pun tidak dihantui dengan ‘pendekatan berulang’ dari si dia di kemudian hari.