Dalam kehidupan sehari-hari, saat hendak pergi keluar rumah, kita pasti memilih pakaian yang rapi dan wangi untuk dikenakan. Tidak lupa kita menyemprot parfum agar tubuh kita wangi. Wewangian tidak jarang menjadi ‘senjata’ bagi para pria dan wanita untuk memikat satu sama lain. Biasanya, wangi cokelat, mawar, atau vanila yang menjadi pilihan untuk membangkitkan gairah. Karena faktor wewangian inilah yang menjadi motif adanya layanan Smell Dating; mencari pasangan yang menarik berdasarkan aroma tubuh mereka.
Meski cara ini kontroversial, namun ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa wangi tubuh memengaruhi ketertarikan seksual. Hasil Smell Dating tersebut memperlihatkan 49% wanita mencium aroma tubuh dari kaus pria untuk menentukan aroma mana yang paling mereka sukai. Para peneliti menemukan teori bahwa wanita yang tertarik dengan aroma tubuh seorang pria, mereka bisa menjadi pasangan kompatibel secara biologis yang mampu membuat keturunan yang baik.
Selain itu, wanita juga dapat mendeteksi level testosteron dalam diri seorang pria dengan mencium aroma tubuhnya. Salah satu hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat wanita sedang dalam siklus subur, akan lebih tertarik dengan keringat pria yang dipenuhi dengan kadar testosteron tinggi dan menganggap aroma tubuh mereka yang seperti itu seksi. Namun, berkebalikan dengan hasil penelitian tersebut, jika seorang wanita sedang menggunakan pil KB, mereka akan lebih tertarik dengan aroma tubuh pria yang tidak jauh berbeda dengan diri mereka sendiri. Berarti, ketertarikan wanita terhadap pria bisa berbeda saat mereka menggunakan pil KB atau tidak.
Kesimpulannya adalah, indra penciuman bisa membantu kamu menemukan pasangan yang menarik perhatianmu secara biologis. Akan tetapi, ketertarikan tersebut belum tentu membuat kualitas hubungan menjadi lebih baik daripada hubungan yang tidak cocok secara biologis.