Friendzone diciptakan oleh dua hati yang sama-sama tidak ingin salah mengambil keputusan dalam hubungan. Itulah yang membuatnya dianggap sebagai fase kegalauan akut karena kamu banyak dihantui oleh rasa takut. Berhenti susah, mau lanjut takut ditolak. Dan bukan cuma kamu yang merasakannya, gebetanmu juga!
Ajang Pendekatan
Siapa bilang friendzone merugikan? Ibarat sambil menyelam minum air, kamu bisa memanfaatkan friendzonemu untuk mendekati si dia. Pendekatan melalui friendzone justru membuatmu lebih nyaman dengan pasangan. Kamu bisa mendekatinya tanpa dia sadari karena semuanya mengalir.
Menyelam sambil minum air memang bisa membuatmu tenggelam jika terlalu banyak minum. Maka, manfaatkan friendzonemu dengan baik dan tidak berlebihan. Bukannya mendapatkan si dia, kamu malah bisa terjebak dengan hubungan tanpa status jika terlalu lama larut dalam friendzone.
Menunjang Proses Koleksi
Jangan dulu pasang wajah anti pada kata ‘friendzone’. Friendzone bisa membuatmu galau jika kamu hanya bermain dengan satu friendzone saja. Cobalah untuk menjalin lebih dari satu friendzone saat kamu berniat untuk mencari pasangan.
Biasanya friendzone dengan gebetan memang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Kabar baiknya, semakin lama kamu mengenal gebetan, semakin mudah bagimu untuk memahaminya dan memastikan tidak salah pilih.
Karena kamu tahu friendzone butuh waktu lama, maka jangan biarkan waktumu terbuang percuma untuk menunggu satu orang saja. Pilihlah beberapa orang untuk dijadikan friendzone sebagai ajang koleksi untuk diseleksi.
Punya Kesempatan Lebih Besar untuk Menarik Perhatiannya
Bayangkan kamu yang tidak terbiasa mendekati seseorang tiba-tiba rajin menghubungi gebetan. Gebetanmu tentu merasa kamu aneh karena sikapmu tidak natural. Lain cerita jika kamu dan dia memang sudah berteman dan terbiasa akrab. Kamu tinggal memoles keakraban itu dengan hal-hal yang menarik hatinya. Terlihat lebih natural dan mudah kan?
Jika kamu bukan termasuk tipe orang yang PD dengan pendekatan langsung yang cepat, friendzone dengan gebetan bisa jadi pilihan untuk menarik perhatiannya. Kesempatan untuk mendapatkannya jadi lebih besar karena kamu sudah mengenalnya dengan baik.
Minim Resiko
Jika kamu gagal mendapatkannya, kamu tidak akan malu. Friendzone membuat kamu dan dia saling memahami. Jadi, saat dia tidak bisa menerimamu, penolakan yang dilakukannya terasa lebih mudah kamu terima. Merasa dia mengerti perasaanmu, si dia pun tidak akan salah bersikap saat menolakmu.
Menyenangkan Jika Tahu Kapan Harus Berhenti
Banyak yang mengeluh soal friendzone karena sebenarnya mereka terlalu banyak berharap namun hanya satu orang yang diharapkan. Mereka tidak tahu kapan harus berhenti karena terjebak dengan ketidakpastian yang menyenangkan. Di satu sisi kamu merasa galau namun kamu menikmatinya.
Friendzone yang sehat adalah yang tahu kapan harus memulai, dan kapan harus mengakhirinya. Bukan membiarkan dirimu terjebak dalam ketidakpastian.
Poin-poin di atas bisa membuat kamu lebih yakin untuk melakukan pendekatan jika kamu bisa bersikap tegas pada diri sendiri. Kamu perlu tegas agar tidak masuk perangkap friendzone.
Friendzone bukan alasan untuk bertahan dan betah dengan status ‘jomblo’ mu kan? Nyatanya friendzone dengan gebetan bisa jadi anugrah untuk melakukan trik challenges your limit dan build a door untuk mendapatkan si dia.