Kenapa Kamu Harus Berhenti Mengeluh?

Karena semalam harus menyelesaikan pekerjaan, Tika baru bisa tidur menjelang pukul dua. Makanya dia telat bangun dan sampai di kantor pukul 9.30 saat seluruh karyawan sudah datang paling lambat pukul 8.00. Apesnya lagi, bos besarnya tahu keterlambatan Tika sehingga ia kena tegur meskipun sampai larut malam dia bekeja untuk perusahaan tersebut. Tak ada kompensasi, yang ada hanya teguran selama 30 menit sebab timnya harus menunda pekerjaan karena semua tugas ada di tangannya. Sepanjang hari Tika menekuk wajahnya karena entah kenapa seluruh teman turut serta mendiamkannya. Keapesannya tak sampai di sana. Sampai rumah, seluruh keluarganya pergi dan Tika lupa membawa kunci duplikat sehingga dia harus menunggu di depan pagar sampai keluarganya datang. 

Hanya Roni yang bisa membuat dia senang hari ini. Roni merupakan teman SMA yang kini sedang dekat dengannya. Segala kekesalan hari ini Tika tumpahkan ke Roni. Mulai dari kebodohan dia nggak membawa kunci duplikat, bosnya yang galak dan egois, pekerjaan yang menumpuk, serta gajinya yang kecil tak sepadan dengan beban kewajiban yang dia pikul.

Bukannya bersimpati, justru Roni tak antusias mendengar semua keluhan Tika. Dekat selama satu bulan membuat Roni tahu karakteristik Tika. Roni bisa menilai jika Tika adalah wanita yang sulit disenangkan. Masalah hal kecil selalu Tika ceritakan dan keluhkan ke Roni, bahkan hingga ke social media. Entah sudah berapa kali Roni baca status dan twit Tika yang marah-marah hanya karena Mamanya tak membangunkan dia, kesal karena taksi direbut dulu sama orang, hingga kemacetan yang secara rutin dia hadapi.

Roni tahu, sulit sekali rasanya membuat Tika senang, karena Tika nggak pernah sekalipun berbagi kebahagiaan dengan dia. Keinginan Roni untuk berkomitmen dengan Tika mendadak goyah. Roni berpikir, jika orang-orang lama dan pekerjaan yang Tika sukai (sekaligus yang bisa menghidupi) saja tak pernah bisa membuat Tika bahagia, apalagi dia. Keluhan yang terus dia dengar mendadak mengurungkan niat untuk bisa dekat dengan Tika. Roni tahu masih ada wanita lain yang lebih bersyukur, yang lebih positif, dan lebih mudah dibuat bahagia dibandingkan Tika.

Ladies, kamu saat ini sebagai Tika atau tidak? Perlu kamu tahu bahwa selain ketertarikan fisik, pria akan mencari wanita yang mudah dibuat bahagia. Cara dia menebak apakah wanita mudah dibahagiakan atau tidak adalah dengan cara melihat wanita berbicara. Apakah seperti Tika yang tukang mengeluh dan berlebihan dalam menghadapi masalah atau justru wanita yang sebaliknya.

Jadi, kamu tetap bertahan sebagai Tika atau tidak?