“Coba aja bayangin, dia PDKT sama gue sampe 2 bulan. Kita intens kok BBMan sambil beberapa hari sekali telponan. Tapi barusan nih gue lihat di profile Facebooknya, dia in relationship sama cewek yang bahkan dia bilang bukan tipe dia! Dia yang PDKT sama gue kenapa dia malah jadian sama cewek lain?” tanya salah satu teman saya ketika malam-malam dia cerita perihal gebetannya.
Proses PDKT bisa dikatakan masa penentu bagi seseorang untuk melanjutkan ke tahap berikutnya atau tidak. Namun, sayangnya ketika kita salah bertindak, gebetan bisa pergi begitu saja—seperti yang dialami teman saya. Nah, pertanyaannya kenapa sih pria yang PDKT sama kita, tiba-tiba jadian sama wanita lain saat dia kelihatannya tertarik sama kita? Berikut dua ilustrasi yang menjadi penyebab dia menghindar dan jadian sama yang lain.
Terlalu Percaya Diri
Clara sempat dekat dengan pria yang dia temui di salah satu acara di kantornya. Karena beda divisi dan lantai, nggak pernah sekalipun bertemu dengan pria tersebut dan perkenalan mereka di stand makanan menjadi awal perbincangan. Setelah ngobrol selama hampir 20 menit, Clara memberikan kontaknya ke Johan. Sejak pertemuan itulah Johan sering menguhubunginya melalui BBM dan bertukar akun social media untuk lebih mengenal satu sama lain.
Clara jelas suka dengan Johan, apalagi banyak persamaan hobi di antara mereka. Namun, pikiran Clara yang wanita harus jual mahal membuat dia nggak terlihat antusias. Clara suka, tapi membiarkan Johan untuk membuat mereka ke tahap berikutnya. Terlalu percaya diri dengan beranggapan kalau Johan sudah sangat tertarik dengannya sehingga membuat Clara enggan untuk berusaha juga. Makanya pas Johan mencoba menghubunginya, dia balas dengan singkat, pun saat menjawab pertanyaan via telepon. Belum lagi beberapa kesempatan Johan ngajak dia untuk bertemu selalu dia tolak (padahal saat itu Clara sedang tak ada acara apapun). Clara berpikir sudah seharusnya begitu wanita bersikap, sok jual mahal, jaim, menolak ajakan biar nggak disangka gampangan.
“Ah, saya lagi ngukur sikap sabar dan setia dia. Hanya itu saja kok.”
Namun, hal yang nggak pernah Clara ketahui, Johan juga mendekati wanita lain, yang lebih atraktif dengan sedikit agresif, antusias, serta membantu Johan dalam proses PDKT. Johan memang tetarik sama Clara, tapi sikap Clara menandakan kalau dia memang nggak tertarik, makanya dia jadian sama wanita lain yang lebih asyik.
Kelihatan Ngarep
Berbeda dengan Clara yang jual mahal, justru Luna terlalu agresif saat PDKT dengan Ardi. Karena terlalu ngarep sama Ardi si graphic designer kantornya yang punya selera humor yang baik, Luna nggak sadar melakukan apa pun untu membuat Ardi suka sama dia. Bukan hanya selalu ngajak makan siang bareng dan ngingetin makan malam, Luna hampir setiap minggu membelikan kanvas beserta cat air, cat minyak, dan cat acrylic dan kuas karena Ardi suka melukis. Hal itu semata-mata Luna lakukan untuk membuat Ardi jatuh cinta dengannya. Bahkan saat ulang tahun, Luna mengumpulkan teman Ardi untuk membuat surprise party di kosannya.
Bagi Luna, bersikap seperti itu untuk membuktikan kalau dia perhatian sama Ardi. Namun, yang tak Luna sadari Ardi nggak suka dengan sikapnya seperti itu. Karena takut mengecewakan Luna, Ardi tetap berteman baik tapi tak kunjung menembaknya. Hingga suatu hari Ardi bertemu dengan wanita yang apa adanya. Nggak mencoba “menjilat” seperti Luna. Bagi Ardi, wanita yang ditemuinya di salah satu coffe shop itu nggak memberikan hak pacar seperti yang Luna lakukan.
Lihat dua perbandingan seperti itu, kira-kira kamu jadi Clara atau Luna, ya? Jika kamu salah satu di antara mereka jangan heran kalau akhirnya gebetan kamu mendadak jadian sama cewek lain—meskipun kamu mengklaim kalau dia tertarik dan sedang PDKT sama kamu.