Syarat utama dan mutlak dapat dicintai oleh orang lain adalah dengan menjadi diri sendiri yang lebih baik. Saya paham sekali bagaimana kita—baik wanita atau pria—menjadi orang lain saat menyukai lawan jenis. Kita seolah make over penampilan hingga sifat dan sikap agar bisa diterima oleh si target. Semua butuh usaha. Termasuk juga mengubah diri sendiri agar tampil maksimal untuk si gebetan. Sebenarnya, kamu ingin tampil apa adanya. Namun, tanpa sadar perlahan semua berubah hanya karena ingin mengikuti seleranya. Saking menyukai si gebetan, kamu mulai memasukkan semua omongan dia dan membuat kamu menjadi sosok dambaannya.
Atau bahkan seringkali, kita secara sadar mengubah diri sendiri agar bisa diterima. Si gebetan bilang suka aliran musik A, kamu mencoba dengrakan, padahal dari dulu kamu membenci aliran itu. Dulu kamu paling senang pakai kaos dan sendal jepit. Namun, mendengar si gebetan menyukai orang yang rapi, mendadak 180 derajat kamu berubah mengikuti. Saya tak memandang sinis perubahan baik. Sebab, perubahan ke arah baik memang sangat dibutuhkan. Namun, make sure bahwa kamu melakukan itu untuk DIRI SENDIRI, bukan untuk orang lain, apalagi untuk orang yang belum jelas-jelas menyukai kamu.
Saya yakin, hampir semua orang pernah memasuki fase seperti itu. Tidak menjadi diri sendiri hanya karena ingin diterima—entah masalah percintaan atau masalah pergaulan. Zaman-zaman masih duduk di bangku sekolah, semuanya pernah melakukan hal itu. Namun, kamu dangkal kalau masih melakukannya hingga sekarang. Kamu telah berubah, umur bertambah, kedewasaan seharusnya mulai kamu rasakan, dan seharusnya logika berjalan.
Menjadi orang lain itu menurut saya, bentuk tak percaya dengan diri sendiri. Itu bentuk bahwa kamu masih merasa insecure dengan diri sendiri sehingga ingin mengubah hanya karena orang lain. Kamu terlalu takut untuk menjadi diri sendiri. Kamu sadar bahwa kamu enggak semenarik itu hingga kamu mau berubah hanya untuk wanita/pria.
Perlu kamu tahu, saat kamu mencoba berubah demi orang lain, kamu akan mengalami kebosanan. Di satu titik kamu akan jenuh, malas lagi berpura-pura. Jati diri kamu lambat laun akan terungkap dan kalaupun kamu berhasil mendapatkan si gebetan, suatu saat nanti, dia akan merasakan perubahan sikap kamu. Dia akan komplain dan akhirnya pertengkaran yang bisa ditunda dari awal, masuk ke dalam hubungan kamu dan menjadi duri. Tak terasa, tetapi membuat tak nyaman.
Coba saya tanya dan silakan jawab dalam hati kamu. Berapa kali kamu bisa mendapatkan wanita/pria impian kamu saat kamu menjadi orang lain? Nihil, pastinya. Seseorang bisa melihat siapa kamu sebenarnya. Jadi, tak perlu menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri.
Namun, ada yang harus kamu ingat betul tentang menjadi diri sendiri ini. Jangan karena kamu merasa punya cinta yang tulus yang bisa dibagikan ke wanita/pria, lantas kamu jadi malas upgrade diri kamu sendiri. Kalau dia cinta gue, harusnya dia bisa terima gue apa adanya. Itu kalimat bullshit yang selalu saya dengar. Sebab hubungan langgeng tak hanya melulu tentang cinta, ada faktor lain yang memengaruhinya.
Jadi, ingat. Menjadi diri sendiri sangat penting saat PDKT. Kalau kamu merasa diri kamu kurang dalam beberapa hal, maka perbaiki! HANYA KARENA UNTUK DIRI SENDIRI. Stop untuk palsu hanya untuk orang lain. Saya tahu waktu kamu untuk bisa digunakan ke hal yang jauh lebih penting.
Seperti yang dikatakan Vernon Howard, “Behave the way you really are, even if it ends a relationship. Never suppress yourself in an effort to influence, hold, or win someone. When we are unreal, so are our rewards.”