Kamu tahu apa bedanya kencan dan jalan biasa? Mungkin di antara pembaca Kelas Cinta sudah khatam dengan perbedaan satu ini. Ya, secara garis besar, perbedaan antara kencan dan jalan biasa terlihat dari aktivitas yang kalian lakukan. Kalau jalan biasa yang kamu lakukan dengan teman lawan jenismu adalah membicarakan hal-hal umum misalnya membicarakan teman, kuliah, atau pekerjaan, tak ada rasa keingintahuan tentang si teman kamu itu.
Sedangkan kencan, kamu atau si dia sama-sama percaya diri untuk menujukkan kualitas dan ketertarikan yang kalian rasakan. Di kencan akan ada yang sebuah sentuhan, ada aksi keintiman, flirting, dan lain-lain. Atau dengan bahasa mudahnya, saat kencan kamu atau dia—atau keduanya—melakukan hal-hal yang nggak akan dilakukan oleh seorang teman biasa. Kamu dan dia sama-sama sadar bahwa waktu yang kalian habiskan memang memiliki niat tertentu, yaitu mengenal satu sama lain, bagaimana sikap dia, apa hobi yang dia suka, hingga kecocokan di antara kalian—hal yang tak kalian lakukan saat sekadar jalan bersama teman.
Seringkali Kelas Cinta juga mengatakan bahwa kamu nggak perlu ada aksi tembak menembak hanya agar bisa jadian sama si dia—karena aksi menembak dan minta persetujuan hanya akan membuat kamu mendapatkan penolakan. Yang kamu bisa lakukan adalah melakukan kencan yang lebih sering. Tingkatkan frekuensi kencan kalian—baik secara durasi, kualitas aktivitas yang kalian lakukan, kecocokan minat, dan tak lupa keintiman fisik di antara kalian—plus perlahan mulai kenalkan ke teman-teman terdekatmu.
Ada juga yang harus kamu lakukan, yaitu mengatakan ketertarikan yang kamu rasakan. Misalnya, “Gue suka deh kalau ngobrol sama lo. Bawaannya nyenengin banget soalnya nyambung, nggak jaim-jaim pula.” Tapi jangan katakan terlalu sering, APALAGI JIKA DIA TAK MENUNJUKKAN KETERTARIKAN YANG SAMA. Kalau itu sih jelas banget kalau dia sebenarnya nggak ingin ada komitmen apa pun dengan kamu meskipun memang dia tertarik sama kamu. Dengan peningkatan frekuensi kencan tersebutlah, kamu dan dia sedang menjalin sebuah hubungan.
Namun, mungkin akan ada lagi dilema yang kamu rasakan—khususnya wanita. “Kita sih udah deket banget. Udah sering kencan, pegangan tangan, bahkan pernah ciuman dan saling mengenalkan ke teman masing-masing. Tapi kok dia nggak pernah bilang status? Nggak bilang komitmen apa pun.”
Nah, ini yang harus kembali ditekankan bahwa seorang prialah yang memiliki tugas untuk menetapkan status dan komitmen sehingga si wanita tak merasa digantung. Pria wajib berikan kepastian hubungan di antara kalian. Wanita juga jangan hanya menunggu kepastian dari pria—jika dia tak juga memberikan kepastian. Kamu boleh kok untuk tanya bagaimana hubungan yang kalian jalankan. Jadi, kamu tahu bagaimana nasib kamu—jangan sampai membuang waktu dengan pria/wanita yang tak tepat. Kalau dia ternyata nggak memiliki komitmen yang sama dengan kamu—berarti saatnya kamu mencari pria atau wanita lain.