Linda, wanita single berumur 24 tahun yang baru pacaran sekali dalam hidupnya—itu juga ketika kelas 3 SMP yang bertahan hanya satu bulan. Dan kini setelah 8 tahun berlalu Linda belum juga bertemu sosok pria yang masuk kriteria dia: tinggi, putih, jago main alat musik plus bisa nyanyi, pintar, jago merayu, berkacamata, dan rambut sedikit gondrong. Rasanya beberapa pria yang datang ke dalam hidupnya selalu tak masuk kriteria. Ada sih yang jago alat musik, tapi suaranya fals ampun-ampunan. Belum lagi dia sempat dekatin sama pria yang cukup pintar dan asyik ngobrol, hanya saja dia sama sekali nggak bisa main alat musik—bahkan gitar! Padahal Linda bisa dikategorikan wanita yang nggak jelek-jelek banget, pun nggak cantik-cantik banget—Linda pandai memoleskan wajahnya dengan makeup sederhana.
Namun, kini cerita itu tak lagi dialami Linda. Sudah hampir satu bulan dia dekat dengan pria satu kantornya. Yang membuat Linda bahagia adalah pria tersebut masuk seluruh kriteria dengan bonus kriteria: humoris. Linda merasa kalau hidupnya bahagia semenjak ada pria tersebut. Karena merasa kriteria yang diinginkannya ada di pria tersebut, Linda rela berkorban. Mulai dari selalu telepon di pagi hari untuk ngebangunin si dia, ingetin makan pagi/siang/malam tak pernah absen, beberapa kali ngejemput karena mobil si pria “nginap” di bengkel selama seminggu, belum lagi saat gebetan tersebut “ngidam” suatu makanan, Linda langsung memasak untuknya. Semata-mata dia lakukan agar si pria juga tertarik untuknya.
Pernah nggak kalian masuk ke dalam situasi ngarep banget sama satu pria yang sudah kamu dambakan sejak lama? Berpikir kalau melakukan hal baik untuknya maka otomatis si dia akan tertarik juga sama kamu, padahal hal tersebut nggak menjamin. Ngarepnya Linda terbaca oleh gebetannya tersebut, makanya dia secara tersembunyi memanfaatkan kebaikan Linda.
Ladies, padahal saat proses PDKT kita tak boleh ngarep pada apapun. Karena merasa dibahagiakan oleh gebetan akhirnya kita ngarep untuk jadi pacarnya. Seringkali kita nggak sadar saat ngarep dan bingung bagaimana untuk menghentikannya, apalagi kita sadar kalau si gebetan hanya cowok PHP. Salah satu trik untuk nggak ngarep lagi sama gebetan adalah me time. Selama ini seluruh waktu kamu dicurahkan hanya untuk si dia, sampai-sampai kamu lupa dengan diri kamu sendiri dan kamu lupa bahwa kamu bisa menciptakan kebahagiaan dengan cara sendiri.
Dengan me time, yang dilakukan sendiri di luar rumah—entah jalan-jalan ke mall hanya untuk beli es krim, nonton film terbaru, beli jepit rambut atau gelang, mengecat kuku, atau apapun yang bisa membuat kamu senang dan lupa dengan si gebetan. Fokus kamu nggak lagi untuk si dia.
Me time bisa dilakukan minimal satu kali dalam seminggu. Bukan hanya agar kamu nggak melulu memikirkan dia, tapi cara ini bisa menunjukkan bahwa kamu bahagia dengan hidup kamu meskipun nggak ada pria di saming kamu. Me time menunjukkan kamu bisa membuat diri kamu bahagia tanpa orang lain sehingga kamu nggak pernah lagi ngarep sama si dia. Jadi, boro-boro deh ngarep sama satu pria karena kamu bisa membuat hidup kamu jauh lebih bahagia dan berwarna.
Me time versi kamu apa, Ladies? Yuk, share di kolom komentar.