Topik Sakti Ngobrol Asyik Ke Gebetan

Bagi sebagian orang, memulai obrolan ringan bisa sangat menakutkan. Anda harus cepat memikirkan kata-kata yang mau diucapkan agar tidak hening membosankan.

Belum lagi khawatir lawan bicara bakal tersinggung dengan yang Anda ucapkan. Khawatir ini dan itu akhirnya membuat Anda takut memulai obrolan dengan orang lain.

Kalau begitu caranya, kapan Anda bisa ngobrol asyik ke gebetan?

Padahal kemampuan berkomunikasi adalah salah satu nilai jual penting saat mendekati gebetan. Anda boleh saja memiliki wajah tampan/cantik, badan ideal, dan uang berkilo-kilo, tapi itu tidak berguna kalau Anda kebanyakan diam menunggu diajak bicara.

Gebetan bisa menilai Anda sebagai orang membosankan, aneh, atau berkebutuhan khusus. Syukur-syukur kalau gebetan cukup bawel meladeni Anda, bagaimana jika tidak? Masa mau diam-diaman seperti patung Pancoran?

Untuk mencegah gebetan menilai yang tidak-tidak, Anda harus berani membuka topik duluan. Lagi-lagi ini bisa jadi masalah kalau Anda memakai topik sejuta umat seperti: “Kamu anak mana?”, “Kamu tinggal di mana?”, atau “Kamu kerja di mana?”

Pertanyaan-pertanyaan umum seperti itu harusnya dipahat di batu, lalu masukkan di museum.

Mengapa?

Karena semua orang sudah keseringan mendapat pertanyaan itu. Jika Anda ngotot memakainya, jawaban yang Anda dapat palingan cuma sepatah dua patah kata. Setelah itu Anda bingung mau bertanya apa lagi.

Ngobrol jadi tidak asyik, garing, dan bikin mengantuk.

Komunikasi yang asyik adalah saat dua orang saling berbalas-balas seru, bukannya mematung. Anda harus pandai memodifikasi topik-topik umum sehingga jadi lebih merangsang gebetan untuk membalas sehingga ngobrol jadi asyik.

Beruntungnya, Anda tidak perlu pusing bagaimana membuat topik yang menarik. Anda bisa menconteknya di bawah:

“Kamu asalnya dari mana?”

Mendingan pakai:

“Berapa banyak saudara yang kamu punya?”

Mendingan pakai:

“Kenapa kamu pindah ke kota ini?”

Mendingan pakai:

“Dulu kamu sekolah/kuliah di mana?”

Mendingan pakai:

“Kamu kerja di mana?”

Mendingan pakai:

“Kamu suka nonton apa?”

Mendingan pakai:

“Kamu senang dengar musik apa?”

Mendingan pakai:

“Kamu doyan baca apa?”

Mendingan pakai:

“Kamu hobinya apa?”

Mendingan pakai:

“Kamu senang jalan-jalan ke mana?”

Mendingan pakai:

“Kamu doyan makan apa?”

Mendingan pakai:

Silakan dimodifikasi sesuai logat dan bahasa Anda sehari-hari. Kalau Anda grogi, silakan berlatih mengobrol dengan diri sendiri. Caranya dengan memilih salah satu topik, lalu ucapkan berkali-kali di depan cermin sampai Anda terbiasa.

Semakin sering dilatih, mulut akan lancar mengucapkannya tanpa terbata-bata. Catat di kertas atau ponsel untuk jaga-jaga kalau lupa.

Memakai topik di atas memang tidak menjamin ngobrol langsung berubah jadi asyik dan seru. Apalagi kalau dasarnya Anda jarang berkomunikasi dengan yang lain.

Di Supreme Influential Communication (SIC), Anda bisa belajar banyak sekali cara ngobrol asyik dengan gebetan. Tidak hanya ke gebetan, teknik-tekniknya pun bisa diterapkan ke teman, sahabat, dan bahkan ke orang yang baru Anda kenal.

Beberapa materi yang akan Anda dapatkan di SIC:

  1. Why communicate. Alasan orang berkomunikasi dengan orang lain. Dengan mengerti hal mendasar ini Anda akan bisa membuat orang ingin berkomunikasi dengan Anda.
  2. People’s character and what they like to talk about. Setiap orang punya karakter yang berbeda, dengan mengetahui karakter setiap orang Anda akan bisa menciptakan topik yang cocok.
  3. Topics creation. Bagaimana cara menciptakan topik tanpa pernah kehabisan ide dengan menggunakan apapun yang ada di sekitar Anda.
  4. Body languange on communication. Komunikasi bukan hanya kata-kata tapi juga bahasa tubuh. Pelajari bahasa tubuh yang bisa menarik orang masuk ke dalam obrolan Anda.
  5. How to prolong discussion/communication. Bagaimana membuat orang betah ngobrol panjang lebar dengan Anda dan menciptakan kesan mendalam.
  6. How to control the discussion. Bagaimana mengendalikan jalannya pembicaraan dan mendapatkan reaksi yang Anda inginkan.

Klik link di bawah untuk mendaftar:

Supreme Influential Communication

Setelah belajar lewat artikel ini dan SIC, jangan lupa dipraktikkan!

Karena semua materi canggih ini bakal percuma kalau Anda malas menerapkannya di kegiatan sehari-hari.

Yuk ajak gebetan ngobrol!