3 Alasan Lovable Ladies Itu Lovable

Berbahagialah wanita yang hidup di saat era feminis mulai bangkit dan bersorak. Kesetaraan gender dielu-elukan, kekuatan wanita digembar-gemborkan. Kini, wanita nggak hanya bisa bekerja sambil berumah tangga, tapi wanita juga diistimewakan. Mereka nggak hanya disayang, tapi kini juga dipuja dan diberi berjuta kemudahan karena terlahir sebagai seorang wanita.

Beberapa hari yang lalu, sebuah artikel di HuffPost membahas tentang 12 Things to Expect When Dating a Strong Woman, yang kontan saja membuat saya geleng-geleng kepala. Entah bagaimana, feminisme meracuni dunia ini dengan ide bahwa kini giliran wanita yang memimpin lelaki. Ini sih bukan lagi kesetaraan gender, melainkan kudeta namanya.

Namun saya berharap, kamu dan saya yang sedang bersama-sama belajar menjadi Lovable Ladies, bisa memisahkan diri dari eufora ego yang memabukkan ini. Jangan pernah lupa, Lovable Ladies are Lovable because of reasons like:

Mampu Bekerjasama

Lovable Ladies nggak keberatan untuk ikut berinvestasi dalam membangun hubungan, dan nggak membebankan tanggung jawab bersama ke satu pihak saja. Mereka mengkomunikasikan konflik dan mau bersama-sama mencari solusi, bukannya terus-terusan mengambek tanpa mau bicara. Ketika ditanya, “Kamu marah, sayang?” Jawabnya nggak mungkin, “NGGAK, SIAPA YANG MARAH?! EMANGNYA AKU KELIHATAN KAYAK MARAH?!?!? MIKIR!!!”

Self Sufficient

Lovable Ladies semestinya sudah berkecukupan secara emosional bahkan sejak masih single. Mereka mampu bahagia, dengan ataupun tanpa pasangan. Dengan demikian mereka nggak bergantung pada pasangannya untuk memuaskan ego mereka sendiri. Justru ketika Lovable Ladies memilih untuk berpasangan dengan seorang pria, itu karena mereka ingin berbagi. Yep, mereka melihat pasangan sebagai PARTNER, bukan sebagai entertainment ataupun orang suruhan yang bisa diminta jemput lalu dimarahi kalau jemputnya lama.

Logical

Salah satu yang membedakan seorang Lovable Lady dengan wanita biasa adalah pengetahuan dan mind-set mereka. Lovable Lady mampu berpikir dengan lebih jernih karena sudah memiliki wawasan akan dinamika hubungan. Mereka nggak lagi mau buta mengikuti perasaan saja, tapi mampu membuka mata dan berpikir. Ketika pasangannya melakukan kesalahan, mereka mampu ikut mengakui kesalahan pasangannya. Bukannya menutup-nutupinya dengan melihat yang baik-baiknya saja. Di saat yang sama, mereka juga sadar kesalahan dalam hubungan sesekali adalah hal yang wajar dan bisa diatasi. Karena dua manusia mencoba bersatu pastilah perlu banyak penyesuaian. Dengan kata lain, mereka mampu mengevaluasi hubungan dengan objektif.

Tiga poin di atas hanyalah segelintir dari sekian bannyak alasan yang membuat seorang Lovable Lady menjadi lovable. Alasan lainnya  bisa kamu temukan dalam kelas Lovable Lady. Kalau kamu mau berbagi, Ladies, silahkan tulis di kolom komentar ;)