Jadi Cewek Gengsi Itu Menyenangkan!

Pada sebuah acara yang menyenangkan bersama banyak orang baru, seorang lelaki tertangkap oleh indera penglihatanmu. Dari penampilannya, cara jalannya, caranya memperkenalkan diri, kamu sungguh tertarik padanya. Kelihatannya ia orang yang menyenangkan, lucu, dan ada sesuatu pada tatapannya yang membuatmu luluh seketika. Ditambah lagi, temanmu berbisik bahwa dia masih single. Harapanmu pun melambung.

Kamu curi-curi pandang sesekali untuk melihat dia menyadari keberadaanmu. Tapi karena gengsi, kamu hanya bisa berharap. Tentu saja. Memangnya apa lagi yang bisa kamu lakukan? Masa iya kamu mau mendatanginya dan menyapa, membuka pembicaraan terlebih dahulu? Sorry aja, ya nggak? Sebaiknya kamu diam saja dan berdoa pada Yang Maha Kuasa…

Ya Tuhan, kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalo bukan pun, nggak papa tetep aja dekatkanlah.”

Dan anehnya kamu malah berkenalan dan membuka pembicaraan dengan lelaki lain yang sama sekali nggak menarik buat kamu.

Beberapa kali kamu menangkap dari sudut matamu, ia sedang melihat ke arahmu. Jantungmu melompat, tapi kamu menahan diri untuk menoleh. Kamu pura-pura sedang asik dan intim dengan lawan bicaramu yang sekarang, supaya lelaki menarik itu tau kamu sama sekali tidak tertarik padanya. Supaya lelaki itu merasa cemburu, lalu tertantang dan mendekat, maka kamu sengaja tidak mengacuhkan dia.

Tiba-tiba muncul perempuan lain yang sepertinya mengincar si lelaki menarik itu. Dari penampilannya, cara jalan, dan cara bicaranya, semua orang bilang bahwa perempuan itu memang terkenal menyenangkan dan kelihatannya dia memang percaya diri sih. Perempuan itu dengan luwes mendekat dan dengan mulusnya mengajak kenalan lelaki incaranmu. Karena perempuan itu tau yang ia mau, perempuan itu tidak segan mengajak interaksi dan membuka percakapan lebih dulu.

“Heheheh. Pasti ditolak. Lihat aja.”

Tidak disangka ternyata perempuan itu menarik perhatian lelaki incaranmu. Dia sedang tersenyum, bahkan tak lama kemudian tertawa dengan gantengnya, karena asik bercanda dengan perempuan tersebut. Entah sihir apa yang dilakukan olehnya. Padahal kamu aja yang udah “berusaha” sekian lama menunggu dia menghampiri saja belum mendapatkan hasil.

“Perempuan murahan. Tidak tau malu!” kamu memaki dengan benci dari sisi ruangan yang lain. “Pasti alumni Lovable Lady yang Hitman System itu! Emang sok gaul semua.” pikir kamu.

Acara pun tahu-tahu selesai, si lelaki tidak sekalipun melirikmu boro-boro menghampirimu, karena asik semalaman ngobrol dengan perempuan tadi. Lalu kamu melihat mereka saling bertukar nomor HP dan sambil berpegangan tangan berjanji untuk bertemu lagi di akhir pekan.

Kamu? Kamu sih cuma bisa manyun. Yah, mau gimana lagi. Pilihannya kan cuma dua, mau hepi atau mau gengsi. Ya jelas aja lebih penting gengsi dong.

Ya kan? Ya nggak? Ya dong?

By the way, cowok tidak menarik yang kamu ajak ngobrol tadi, katanya dia naksir kamu dan rela berkorban apapun demi pacaran sama kamu. Selamat ya.