Kebiasaan Ber-Make Up Ini Membahayakan Kulitmu

Ladies, siapa sih yang nggak kenal dengan make up? Wanita yang nggak pakai pun pasti tahu make up. Make up dapat menambah kecantikan wanita. Namun di sisi lain, make up juga bisa berbahayabagi kulit kita. Mulai dari tertutupnya pori-pori wajah, jerawat, komedo, hingga efek jangka panjang yang sangat serius seperti kanker kulit.

Waduh, tentu menjadi dilema bukan? Namun, bukan berarti kamu harus berhenti mengenakan make up sekarang. Ladies cukup menghindari, mengurangi, dan menghilangkan kebiasaan buruk dalam ber-make up ini. Apa saja itu?

Mengenakan Make Up Kadaluarsa

Nggak hanya makanan yang bisa basi dan kadaluarsa, tetapi make up juga. Beberapa make up mencantumkan dengan jelas tanggal kadaluarsa produk tersebut, yang tentunya harus kita perhatikan. Namun sayangnya, masih banyak wanita yang lebih memilih menyimpan dan mengenakan make up kadaluarsa karena merasa baik-baik saja saat digunakan.

Padahal, make up kadaluarsa menyimpan banyak bakteri dan dapat meningkatkan risiko infeksi selaput mata atau iritasi kulit yang serius. Jadi, daripada menyimpannya karena alasan “sayang masih banyak”, lebih baik buang saja ladies. Akan lebih sayang lagi jika kulitmu terkena gangguan kesehatan yang fatal bukan?

Kalau pun make up yang kamu punya nggak memiliki tanggal kadaluarsa, cari di internet mengenai batasan pemakaiannya. Maskara dan eyeliner umumnya memiliki masa kadaluarsa enam bulan dari pertama kali digunakan.

Tidur dengan Make Up

Masalah yang sering kali wanita punya adalah senang ber-make up, tetapi malas membersihkannya. Apalagi ketika merasa sangat lelah seharian, sadar atau nggak sadar, sudah tertidur dengan make up masih menempel di wajah.

Selain tentunya menyumbat pori-pori wajah, juga dpat menimbulkan iritasi pada mata. Mengapa bisa terjadi? Ketika kepala bergerak di waktu tidur, sisa-sisa make up wajah dapat berpindah ke mata dan menyebabkan iritasi. Ahli kesehatan mata, Rebecca Taylor, M.D., menjelaskan, make up mata umumnya mengandung minyak dan lilin. Ketika dua zat itu menegnai mata semalaman, akan menyumbat kelenjar dan menyebabkan bengkak pada mata, bahkan infeksi.

Mengenakan Eyeliner Dekat dengan Garis Mata

Sebagian wanita senang mengenakan eyeliner pada waterline atau dekat dengan garis mata karena dapat menampilkan riasan natural. Sayangnya, kebiasaan ini dapat berakibat buruk pada matamu. “Mata kamu memiliki bakteri alami. Dengan memakai eyeliner, kamu menambahkan bakteri lain ke matamu,” ujar Rebecca.

Peneliti dari studi yang dilakukan oleh University of Waterloo menemukan, ada 15 hingga 30% partikel dari eyeliner yang pindah ke lapisan tipis pelindung mata saat kamu menggoreskannya. Partikel tersebut dapat merobek lapisan pelindung dan menyebabkan iritasi, infeksi, bahkan berpotensi merusak indera penglihatan.

Lalu, apa ada cara lain? Tentu. Pakai eyeliner di atas garis mata, atau di sepanjang bulu mata saja. Jangan menggunakan eyeliner terlalu dekat dengan garis mata, oke?

Bulu Mata Palsu

Bulu mata palsu merupakan barang yang sangat dibutuhkan, terutama bagi wanita dengan bulu mata yang tipis dan pendek. Akan tetapi, penggunaan bulu mata palsu dapat memberi dampak negatif pada mata. Beberapa produk lem bulu mata mengandung formaldehyde yang dapat menyebabkan iritasi, apalagi bagi mata yang sensitif. Apabila kurang berhati-hati, bulu mata asli akan rontok. Kalau ingin memasang bulu mata palsu, pastikan lem yang kamu gunakan mengandung bahan yang aman. Begitu pula dengan ekstensi bulu mata, sebaiknya minta staf ahli untuk melakukannya.

Saling Pinjam Make Up dengan Teman

Terkadang kita senang bertukar make up dengan teman sendiri, atau memakai make up teman, atau meminjamkan make up pada teman. Meskipun rasanya menyenangkan, ada beberapa make up yang sebaiknya digunakan secara pribadi. Menurut dermatologist David Bank, M. D., berbagi make up dapat meningkatkan risiko terkena infeksi kalau kulitmu atau kulit teman sedang terluka atau memiliki penyakit menular.

David berkata, “Saling meminjamkan eyeliner dan lipstick dapat meningkatkan risiko tertular virus, seperti konjungtivitis (radang selaput mata) atau herpes.” Wah, seram juga yah.