Tujuannya sih simpel: Pengin dapat pacar. Tapi ternyata jalan ke sananya ribet banget. Banyak perempuan jomblo yang terjebak dalam kotak-kotak pemikiran yang menjerumuskan, lalu berakhir dengan bertanya-tanya kenapa dirinya masih belum juga dapat pacar. Hmmmm… kenapa, ya? Berikut ini saya perkenalkan tiga orang yang mewakili tiga kemungkinan alasan kenapa kamu masih belum sukses dapat pacar, Ladies.
“Mencintai tidak berarti harus memiliki,” Manda, 25.
Jadi perempuan itu susah. Lingkungan dan media sudah menentukan perempuan seperti apa yang dianggap cantik: Dandan cantik, pakai high heels, dan lain sebagainya. Tapi apa jadinya kalau kita tidak punya sumber daya yang tepat? Cantik itu mahal, tau. Untuk perempuan-perempuan yang terlahir kaya, sih, mudah. Apa jadinya yang dekil dan duit pas-pasan seperti saya? Saya tidak cocok pakai barang-barang yang imut, jadi lebih baik saya tidak usah berusaha saja sekalian, karena percuma.
Cowok yang saya suka? Oh, ada. Ada cowok yang cakep dan baik hati banget di kantor saya. Tapi cowok seperti itu mana mungkin mau sama saya, kan? Saya sih lebih baik mengagumi saja dari kejauhan. Kan mencintai bukan berarti harus memiliki. :”)
“Say no to yes!” Layla, 26.
Jadi perempuan itu susah. Kalau kita meladeni seseorang, kita dibilang gampangan. Misalnya SMS duluan, atau ngajak jalan, duh. Anti banget, deh. Untuk dapetin cowok itu perlu yang namanya tarik ulur, supaya cowoknya penasaran dan datang terus ke kita. Kita kan bukan barang obralan, jadi ya jangan berperilaku murahan.
Cowok? Ehm, belum punya sih. Sebetulnya ada yang saya suka, dan dia juga suka sama saya. Tapi ya itulah. Dia sih sering ajak jalan, tapi sayanya suka takut kalau dia anggap saya nggak menarik lagi kalau bilang iya, makanya kadang saya tolak. Sekarang saya masih di tahap tarik-ulur aja sama dia. Udah berapa lama tarik ulurnya? Ehm… Udah dua tahun, kayaknya.
“Nggak usah panik, banyak yang bekingin kok,” Bunga, 28.
Menurut saya jadi perempuan itu mudah. Kenapa sih pada bingung dan ngeribetin hal yang simpel? Saya sendiri nyaman jadi perempuan, saya bisa berhasil di dunia pekerjaan, dan saya punya papa mama dan teman akrab yang selalu ada untuk saya meski saya sedang tidak cantik sekalipun. Ngapain juga perlu dandan, pakai baju-baju cantik, pakai krim ini itu, atau pakai high heels yang jelas-jelas nggak senyaman sendal jepit?
Kalau tentang cowok, sih…, sebetulnya pengen aja punya pacar. Tapi, yah… Teman-teman saya juga pada belum punya pasangan kok, saya nggak sendirian. Saya yakin papa mama saya juga nggak masalah, selama saya bisa mandiri dan nyaman dengan kehidupan saya, kan. Nanti juga kalau sudah waktunya, Tuhan akan kirimkan orang yang tepat buat saya.
Nah, kalau kamu, tipe yang mana, Ladies? Minder seperti Manda, angkuh seperti Layla, atau pasrah seperti Bunga? Share yuk, di kolom komentar. :)
DISCLAIMER: Manda, Layla, dan Bunga adalah karakter fiksi. Kesamaan nama ataupun kisah hidup dengan pembaca, meski memang maksudnya untuk nyindir, tapi bersifat tidak disengaja.