Untukmu Yang Rela Menyerahkan Kewanitaan Kamu Padanya

Drama romantika anak muda yang menjadi buta karena racun asmara
Duh aduh seakan dunia hanya pantas dihuni mereka berdua
Menyatu janji seakan masa depan di depan mata hanya segulir malam
Berlari-lari mengejar impian menembus awan menuju negeri khayalan

Indahnya kisah cinta di masa muda, tak peduli akhir cerita
Yang penting bisa membuat hidup bahagia
Hati senang dan terus berbunga-bunga
seperti taman surga turun ke dunia (Drama Romantika – Maliq n D’Essentials)

Mendengar lagu ini serasa sedang berada di atas awan bersama pasangan, menikmati semilir angin surgawi, beralaskan kapas nan lembut, membuat diri seakan terhanyut akan pesona seorang pangeran yang perlahan mendekat, membuat mulut saling beradu berpagutan. Semua terasa indah, logika melayang bak sehelai bulu yang tertiup udara dengan ringannya. Ahh, pemandangan indah yang hanya sesaat. Karena dibalik kemolekan gejolak kawula mula ini, telah menganga sebuah danau berisi api yang siap melahap siapapun yang berhasil terjebak di ruang bernama nafsu.

Fenomena sex before marriage sudah (terlihat) sangat biasa terjadi di kalangan remaja Indonesia masa kini. Masuknya modernisasi yang dibarengi dengan teknologi membuat anak menjadi dewasa lebih cepat dari generasi sebelumnya. Bahkan, beberapa media mengabarkan bahwa murid SD sudah berani berfoto mesra dengan cinta monyetnya.

Kedewasaan semu ini seakan belum dibarengi dengan kematangan pemikiran dan sikap dari para muda-belia. Gejolak hormon berlandaskan cinta kasih telah membutakan otak dari konsekuensi atas apa yang akan diperbuat. Kira-kira, apa yang akan terjadi setelah melepas kewanitaan pertama kalinya dengan laki-laki yang belum tentu bersama selamanya denganmu?

1. Rasa Bersalah dan Tidak Nyaman Akan Menghantuimu Beberapa Saat Setelah Melakukannya


via Stocksnap

Pernahkah kamu merasa tidak nyaman saat berbohong, sekecil apapun kebohongan itu? Guilt atau sering juga disebut sebagai “a self administered punishment”, yaitu suatu proses pemberian hukuman terhadap diri sendiri akibat adanya kesadaran terhadap nilai moral tertentu. Biasanya intensitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan ketakutan terhadap hukuman karena adanya pelanggaran aturan yang datang dari luar.

Akan terjadi pergolakan di dalam dirimu yang sedari kecil sudah dibekali dengan norma dan kepercayaan-kepercayaan oleh keluarga dan lingkungan. Sekali pun tak ada orang lain yang tahu bahwa kamu sudah melepaskan kewanitaan kamu, ketakutan akan menghantuimu setiap saat. 

2. Akal Sehatmu Mulai Memudar Seiring Bertambahnya Rasa Ingin Memiliki Dia Seutuhnya


via Stocksnap

Sama seperti saat jatuh cinta, kamu bisa menjadi gila setelah melakukan hubungan seksual pertama kalinya dengan pacarmu. Selain rasa bersalah yang selalu membuntutimu setiap waktu, kamu akan mulai dihantui ketakutan-ketakutan yang mungkin terjadi seperti takut hamil, takut tertular penyakit, bahkan takut ditinggalkan dan takut diabaikan.

Hormon oksitosin yang meningkat sesaat setelah orgasme membuatmu semakin terikat dengannya, sehingga rasa ingin memiliki dia seutuhnya semakin besar. Namun, dia belum tentu merasakan hal yang sama denganmu. Karena bagi pria, hormon dopamin lebih berperan dan hanya menimbulkan rasa senang dan ketagihan ketimbang keterikatan emosional.

3. Setelah Kamu Melepaskan Kewanitaan Kamu, Kamu Akan Melakukan Apapun Untuk Membuatnya Tetap di Sisimu


via Stocksnap

Besarnya rasa cinta dan keinginan untuk memiliki dia seutuhnya otomatis memposisikan dirimu sebagai hamba yang tunduk pada tuannya. Kamu akan menuruti semua yang dikatakan agar dia bahagia bersamamu. Biasanya, pria akan cepat bosan dengan wanita yang terlalu penurut dan tak pernah inisiatif. Perlahan-lahan, Ia akan mencari sensasi lain di luar hubungannya karena ‘greget’nya bersamamu mulai memudar. Parahnya, kamu tetap kekeuh bertahan dan selalu mengemis cinta padanya.

4. Kamu Rela Disakiti dan Diperlakukan Semena-mena Asalkan Dia Tidak Meninggalkanmu


via Stocksnap

Belum puas tersakiti secara batin, perlahan tapi pasti kamu akan semakin kecanduan rasa sakit dan tak sadar bahwa kamu sudah berubah menjadi seorang masokis cinta. Otakmu sudah terlalu keruh akan rasa bersalah serta rasa takut kehilangan sehingga apapun yang dia lakukan pasti selalu dimaafkan, termasuk saat dia berani ‘main tangan’ denganmu. Hubungan yang sudah jenuh akan ketakutan sangat rentan terjadi kekerasan. Walau alam bawah sadarmu sudah berteriak memintamu segera pergi, kamu akan tetap bertahan dengan segala ketidaknyamanan dalam dirimu.

5. Percaya Dirimu Berubah Menjadi Minder Hingga Self Esteem Kamu Mulai Terganggu


via Stocksnap

Nasi sudah menjadi bubur, badan sudah kepalang basah, larimu sudah terlampau jauh. Tak ada lagi yang bisa kamu lakukan selain duduk termenung, mengharapkan waktu kembali berjalan mundur karena kewanitaan kamu yang hilang. Perlahan namun pasti, kamu kehilangan rasa percaya akan dirimu sendiri. Tak ada yang bisa dipercaya untuk menjadi tempatmu bercerita. Orang tua, saudara, teman, bisa saja mereka justru menghakimi dan menyalahkanmu.

Kamu merasa segalanya tidak adil, kotor, dan menjijikkan. Bukan hanya minder dengan orang lain, kamu juga minder dengan dirimu sendiri. Masa depan yang sudah dirancang sedemikian rupa seakan runtuh dan gelap seketika. Lalu, kemana lagi kamu harus berlari?

Dear, masa depanmu adalah tanggung jawabmu seutuhnya. Tak ada yang bisa mengatur dan melarang atas apa yang kamu perbuat. Namun, satu hal yang perlu diingat. Selalu ada konsekuensi dibalik segala keputusan yang kamu ambil. Bermainlah dengan sehat, dengan orang yang sama bertanggungjawabnya denganmu.