Suatu hari saya sedang ngumpul bareng teman-teman saya di sebuah coffee shop, ketika nggak lama kemudian masuklah seorang wanita yang penampilannya sangat atraktif ke dalam coffe shop tersebut. Pembawaannya sangat terlihat lovable. Saya memandang dengan rasa kagum kearah wanita tersebut, sampai satu kalimat dari salah seorang teman saya membuyarkan fokus saya pada wanita itu…“Huh, cuma menang di tampang doang, pasti otaknya kosong tuh!”
Seketika saya bengong menatap teman saya,
How could she think like that? I mean, wanita itu bahkan belum melakukan satupun kebodohan di depan mata kami, dan nyatanya sampai dia pergi dari coffe shop pun dia tidak membuat kebodohan apa-apa.
Lalu kemudian nasib teman saya pun berakhir tragis karena harus mendengar saya berceramah panjang lebar.
Yupe, Ladies. Terus terang saya sangat membenci pendapat tentang “wanita cantik itu bodoh”, “wanita cantik cuma menang ditampang”, “wanita cantik bisanya dandan-dandan doang, disuruh mikir dikit pasti nggak bisa” dan kalimat-kalimat lain yang sejenis itu…
Saya merasa itu adalah pendapat yang bodoh banget, karena seakan hanya boleh memilih antara menjadi cantik atau pintar. Kenapa hanya boleh salah satu? Kenapa nggak boleh dua-duanya? Memangnya kenapa kalau kita menjadi wanita yang cantik dan juga pintar? Bukankah itu jauh lebih menguntungkan?
Lalu akhirnya sayapun mengerti, bahwa para perempuan yang berpikir seperti itu pasti hanyalah mereka yang insecure, merasa rendah diri, atau berpikiran dangkal. Dan yang pasti mereka masih jauh sekali dari menjadi Lovable Lady.
Kenapa? Simple aja, para Lovable Lady adalah wanita-wanita hebat yang punya rasa percaya diri tinggi dan mempunyai pola pikir yang positif. Semua itu pun didukung oleh usaha keras mereka untuk memaksimalkan potensi dirinya, baik dari segi penampilan, attitude, maupun kecerdasan mereka. Semua dalam satu paket. Brain, Beauty and Behaviour. Kepintaran, kecantikan dan perilaku.
Sampai disini apakah masih ada diantara kalian yang berpikir cuma wanita bodoh aja yang boleh jadi cantik?
Jadi kalo ditanya mau jadi pintar atau mau jadi cantik? Saya akan menjawab, “Kenapa memilih. Dua-duanya aja.”
Kalo Anda, akan jawab apa?