Ngetes Pacar: Bentuk Tak Percaya Diri

Beberapa hari yang lalu, saya sempat membaca sebuah artikel di portal berita yang juga bisa kamu baca di sini. Berita tersebut berjudul “Gara-gara Ingin Pembuktian Cinta, Wanita Ini Malah Ditinggal Pacarnya karena Berdandan Ala Nenek-nenek”. Ada perasaan menggelitik ketika saya membaca kisah yang terjadi di Dongmen Old Street, Shenzhen, Cina tersebut. Pasalnya, hanya karena kebodohan dan insecure si wanita terhadap sang pacar, dia harus menelan pil pahit.

Kisah tersebut bermula saat mereka sedang melakukan sesi foto prewedding, di mana saat itu sang pria sedang menunggu pasangannya yang sedang make up dengan mengenakan pakaian pengantin. Namun, bukannya senang melihat tunangannya, ia murka karena sang wanita mengenakan ber-make up menjadi nenek-nenek dengan wajah keriput dan rambut beruban. Awalnya pria tersebut meminta si wanita untuk mengganti make up yang lebih tepat. Hanya saja si wanita menolak sehingga terjadi keributan dan berakhir pria meninggalkan tunangannya. Padahal, niat wanita itu hanya ingin tahu apakah pasangannya akan mencintainya hingga dia keriput saat seperti berumur 70 tahun. Siapa yang sangka bahwa pembuktiaan cinta yang konyol itu justru membuat mereka bertengkar hebat.

Wanita memang seperti itu. Seringkali membuat beberapa tes untuk melihat apakah sang pacar benar-benar mencintainya. Tesnya beragam pula. Mulai dari mengetes seberapa sabar dia menjadi pasangan hingga seberapa setia dia dengan kita.

Seseorang pernah bertanya sejauh mana dia bisa ngetes kesabaran pasangannya. Katanya, selama ini pasangannya memang nggak pernah marah. Makanya ia ingin ngetes sejauh mana tingkat kesabaran pasangannya. Ia nggak mau jika suatu hari menikah akan mendapatkan sikap kasar oleh suaminya.

Belum lagi, ada pula wanita yang sengaja membeli nomor baru hanya untuk ngerjain si pasangan. Mengambil foto wanita lain sebagai avatar Whatsapp agar si pria terkecoh. Jika ketahuan memang si pasangan meladeni “wanita” itu, ia akan semakin penasaran untuk mencari tahu sejauh mana, pasangannya berkomunikasi dengan si “wanita”. Begitu pun jika ternyata nggak diladeni, si wanita akan tetap penasaran dan mencoba cara lain.

Pasalnya, ngetes adalah hal yang sangat mengasyikkan sekaligus mencandukan. Kalian di belakang topeng yang tak diketahui oleh di pasangan. Namun, efeknya cukup besar karena dia sadar kalau kamu adalah sosok wanita yang tak percaya, insecure, dan curigaaan. Seribu macam tes yang kamu lakukan pun belum tentu dapat memberikan gambaran pasangan yang sesungguhnya.

“Orang yg suka nge-test aneh-aneh adalah org yang nggak percayaan sama orang lain, bahkan diri sendiri! Mungkin pernah disakiti, tp kita ga akan tau.” -@MizuHs

Justru, dengan ngetes itulah kamu menjadi sosok wanita yang memiliki kepercayaan diri yang rendah. Kamu tahu kalau kamu nggak berkualitas, sehingga pacar akan berpaling sama kamu. Saking ketakutannya, kamu jadi ngetes. Dan apa pun hasilnya—baik dia terbukti benar apa salah, suatu saat dia akan tetap meninggalkanmu. Siapa sih yang mau bertahan dengan wanita yang tak berkualitas?