Sebagian pria ada yang mementingkan karier di atas segalanya, meskipun ia sudah punya pasangan. Pria seperti ini biasanya gila kerja alias workaholic. Untuk wanita yang berpasangan dengan pria workaholic, tentu akan merasa sangat tersingkirkan. Sebab dirinya bukanlah menjadi prioritas utama sang kekasih, melainkan harus tergeserkan dengan karier dan pekerjaan. Nggak hanya merasa terabaikan di saat weekday, terkadang pasangan masih saja berkutat dengan pekerjaannya di waktu weekend, atau masih saja membahas pekerjaannya di kala kencan denganmu.
Sebenarnya, jika kamu merasa sayang pada pasangan namun merasa kesepian karena sikap workaholic-nya itu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya. Kamu nggak perlu sampai bertengkar apalagi putus hanya untuk membuatnya mengerti keadaanmu.
Bicarakan Perasaanmu Padanya
Pernahkah kamu membicarakan perasaanmu padanya secara langsung? Pernahkah kamu berdiskusi tentang hubungan kalian bersamanya? Kalau nggak, maka bicarakanlah. Mintalah waktunya untuk membahas hal ini bersama-sama. Ungkapkan perasaanmu padanya secara jujur. Tentunya dengan sopan dan nada yang lembut. Jangan berdiskusi dengan nada menuduh atau menyalahkannya. Mungkin saja ia nggak tahu kalau kamu merasa kesepian, bukan? Dengan berkomunikasi seperti ini, ia bisa jauh lebih mengerti tentang perasaanmu. Kalian pun bisa mendapatkan jalan keluar atas permasalahan ini.
Ajak Have Fun Bersama
Sesuai dengan namanya, workaholic, pria seperti ini kadang lupa bahwa dia punya kehidupan lain di luar pekerjaannya. Nah, tugasmu sebagai pasangannya adalah untuk mengingatkan hal tersebut. Ajak ia bersenang-senang ketika ada waktu luang. Kamu harus tahu dan pandai-pandai mengambil kesempatan baik tersebut agar ia mau bermain bersamamu.
Buat Jadwal
Nggak mungkin selama setahun penuh ia selalu bekerja, ladies. Cobalah buat jadwal berkencan atau liburan yang sesuai dengan waktu liburnya. Dengan membuat agenda seperti ini, pasangan tentu akan ingat bahwa ia punya hari penting untuk dihabiskan denganmu. Ketika sudah berkencan atau liburan bersamanya, habiskan hari tersebut dengan kegiatan yang menyenangkan dan berkualitas. Jangan lupa buat kesepakatan untuknya kalau ia nggak akan membahas apa pun mengenai pekerjaannya di saat kalian bertemu.
Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan, “Buatlah jadwal dan rencana terlebih dahulu, aktivitas apa yang ingin dilakukan di waktu luang tersebut sehingga waktu yang terbatas itu benar-benar dapat dimaksimalkan dengan lebih berkualitas.”
Buat Kesepakatan
Buatlah kesepakatan dengan pasangannya yang workaholic ini. Misalnya, minta ia untuk meyempatkan dirinya menghubungi kamu di istirahat siang atau malam hari sepulang kerja, hanya untuk mengabari mu saja. Atau bisa juga dengan meminta ia meluangkan sekali dalam dua minggu untuk berkencan denganmu.
Memahaminya
Perlu kamu sadari bahwa kamu sendirilah yang memilih pria workaholic ini menjadi pasanganmu. Tentunya kamu sadar dengan pilihanmu, dan seharusnya kamu tahu dengan baik mengapa ia menjadi seorang workaholic. Memang, kamu tetap merasa kesepian. Tetapi, jangan lihat dari sisimu sendiri. Lihat pula dari sisi pasanganmu. Pahami dirinya, dan beri dukungan pada dirinya. Berikan perhatian kecil padanya, seperti membuatkan bekal atau menyemangatinya lewat pesan singkat. Dia akan terkesan dengan sikapmu.
“Berpikirlah positif bahwa pekerjaan yang ia lakukan sekarang semata-mata untuk kesejahteraan hubungan kalian pula. Terlebih jika kalian memang berencana untuk serius menuju jenjang pernikahan, bukan hanya pacaran,” ujar psikolog Ratih Ibrahim.
Sibukkan Dirimu Sendiri
Terkadang, kamu sendiri bisa kok mengusir rasa sepi ditinggal pacar yang workaholic, tanpa perlu memintanya jadi lebih perhatian. Caranya? Sibukkanlah dirimu sendiri. Entah itu dengan bekerja, kuliah, atau main bersama teman. Hubungan teman-temanmu, ajak mereka untuk hang out bersama ke suatu tempat. Tenggelamkan dirimu dalam gelak tawa serta canda bersama teman. Rasa sepi itu perlahan akan hilang, dan kamu pun nggak terlalu memikirkan pasanganmu yang workaholic itu.