Di Indonesia, adalah hal yang sangat aneh sekali jika seorang wanita belum menikah di usia lebih dari 30 tahun. Dan memang sebagian besar wanita yang mengkhawatirkan hal ini. Mereka menjadi takut ketika usianya sudah mau memasuki usia 30-an, bellum meninkah atau bahkan belum memiliki pasangan. Apakah kamu salah satu dari wanita ini?
Mau Membuka Diri
Langkah yang tepat untuk menemukan pasangan adalah membuka diri. Coba renungkan kembali, apa selama ini kamu berteman di lingkungan itu-itu saja? Apa kamu sudah membuat teman baru akhir-akhir ini? Cobalah ikuti kegiatan sosial, atau berhubungan lagi dengan beberapa teman lama. Kalau kamu mau mencoba lebih jauh lagi, bisa menjajal aplikasi dating online. Intinya, jangan menjadi pribadi yang tertutup. Bertemanlah sebanyak-banyaknya, ladies.
Jangan Jadi Wanita yang Picky atau Terlalu Pasrah
Kebanyakan wanita di usia seperti ini mencari pria yang sempurna, baik dari segi fisik, finansial, dan hal lainnya. Sehingga saat menyeleksi pria, mereka langsung mengeliminasi kandidat yang nggak memenuhi kriteria. Padahal, boleh jadi ia hanya “kurang sedikit sempurna”.
Ingat Ladies, semua manusia di dunia nggak ada yang sempurna, kamu pun begitu. Selain itu, ketika mengharapkan pria sempurna, apakah kamu juga sudah sempurna? Maka, janganlah terlalu pemilih dengan berharap suatu saat ada pria yang sempurna datang ke dalam kehidupanmu. Sebaliknya, jangan pula jadi wanita yang terlalu “menerima apa adanya”. Kamu perlu menentukann kriteria yang tepat untuk menjadi pasanganmu. Pilihlah pria yang cukup potensial, dengan kelebihan yang kamu suka dan kekurangan yang dapat kamu terima.
Jadikan Pasangan Sebagai Sahabatmu
Ketika kamu sudah mulai menjalani hubungan dengan pria yang kamu idam-idamkan, jalani asmara seperti biasanya. Jangan karena kamu berharap untuk menikah, maka hubungan ini dibawa terlalu kaku. Jalani dengan santai, nikmati kisah cinta kalian. Jadikan pasangan sebagai sahabatmu. Ciptakan suasana hubungan yang nyaman dan menyenangkan sehingga pria pun betah berada di sampingmu. Kalau kamu terlalu terburu-buru untuk mengajaknya menikah, pria akan merasa nggak siap dan pergi meninggalkanmu.
Jangan Insecure
Janganlah menjadi pribadi yang insecure. Apalagi di saat seperti ini, perasaan insecure dapat dipengaruhi dari teman-teman yang sudah menikah. Kamu jadi takut pasangan pergi berselingkuh dan meninggalkanmu, atau hal lain sejenisnya. Akibatnya, kamu jadi wanita yang posesif dan mengekang dalam hubunganmu.
Tetaplah percaya diri dan berpikiran positif. Nikmati hubungan ini dan jauhkan diri dari perasaan insecure. Percayalah, justru insecure yang membuat pasangan pergi. Kalau kamu menjadi wanita yang lovable, pasangan nggak akan ninggalin kamu tuh.
Jangan Langsung Membahas Pernikahan
Kami tahu bahwa sebagian dari kamu ingin langsung menikah dengan pasanganmu. Tetapi, usahakan jangan terburu-buru membahas pernikahan dengan pasanganmu, terutama bagi yang baru saja memiliki pasangan. Kamu masih butuh waktu untuk mengenal lebih dalam si pria, masih butuh waktu untuk menyesuaikan dan membuat kompromi-kompromi dengannya dalam menjadi hubungan. Selain itu pria akan merasa bahwa adalah kamu wanita agresif yang menyerangnya dengan ajakan menikah.
Menanyakan Keseriusannya
Walaupun nggak boleh terburu-buru mengajaknya untuk menikah, kamu bisa menanyakan keseriusannya dalam menjalani hubungan denganmu. Sebab, kamu nggak ada waktu untuk bermain cinta dengan seorang pria yang belum bisa berkomitmen bukan? Jadi, setelah menjalani hubungan beberapa bulan lamanya, kamu dapat menanyakan keseriusannya dalam menjalani hubungan. Jika ia nggak serius, sebaiknya cari pria yang bisa diajak berkomitmen.