“Tuhan, tolong kirimkan aku laki-laki yang baik hati, tampan, setia, mampu membahagiakan aku dan menerima aku apa adanya…” Mungkin inilah salah satu doa yang kalian ucapkan di hari V-days kemarin ya, Girls?
Mungkin nggak sih, suatu hari nanti Tuhan menjawab doamu dalam mimpi dengan berkata, “Sudah dikirimkan laki-laki yang tepat, tetapi kamu memasukkannya ke Friendzone!” Hayo loh!
Ternyata selama ini orang yang kita inginkan ada di dekat kita, namun secara nggak sadar kamu berikan dia status “teman” saja. Kasihan sekali cowok itu, begitupun denganmu.
Ternyata, sebagai gender yang dianggap “peka” justru bisa nggak sepeka itu ketika ada laki-laki—yang sesuai dengan keinginannya—datang memberikan sinyal cintanya.
Ada wanita yang memang nggak peka. Jika kamu seperti ini, penyelesaiannya adalah menjadi lebih peka, lebih sensitif. Girls, buka mata dan rasakan dengan hatimu. Ada perbedaan antara teman dan “lebih dari teman”. Cari tahu dengan melihat setiap tindakan yang ia lakukan kepadamu. Ketika kamu telah menangkap sinyal darinya, saatnya menilai apakah dia sudah sesuai dengan harapanmu.
Ada pula wanita yang sebenarnya peka, tetapi nggak merespon pria tersebut karena berpikir bisa mendapat yang lebih baik. Jika kamu seperti ini, berikanlah pertanyaan untuk dirimu sendiri, “lebih baik” seperti apa yang kamu cari? Apakah dirimu sudah pantas untuk lelaki “lebih baik” tersebut?
Jika pria sudah sesuai dengan keinginanmu, mengapa kamu menunggu dan terus mencari yang lebih baik darinya?
Pencarianmu nggak akan selesai jika terus seperti itu dan kamu akan sendiri selamanya, atau malah jatuh ke pria yang salah.
Memang akan selalu ada pria yang lebih baik dari dirinya muncul di hadapanmu. Tetapi, akan ada juga wanita yang lebih baik darimu datang menghampirinya. Namun dia tetap memilihmu untuk dijadikan pasangannya.
Kalau memang kamu mencari yang paling baik, maka pantaskanlah diri untuk pria itu. Jangan hanya berharap tanpa berusaha. Tentu nggak ada hasilnya.
Intinya, bukan berarti kamu pasrah dan menerima begitu saja orang yang datang mendekati. Melainkan, untuk menyadari keberadaan orang-orang di sekitarmu. Jika kamu berharap untuk mendapatkan lelaki yang sesuai dengan keinginanmu, mungkin saja Tuhan telah mengirimkannya. Hanya saja kamu nggak sadar karena terlalu sibuk berharap.