Anda mungkin pernah melihat atau malah mengalami sendiri, teman yang tadinya bersikap biasa-biasa saja, tiba-tiba menjadi orang yang berbeda dan melakukan banyak hal-hal baru saat memutuskan untuk mendekati seorang gebetannya. Dia tiba-tiba membelikan banyak hadiah, rajin memberi pujian, mentraktir kemana-mana dan setiap saat menjadi orang yang penuh perhatian.
Sang pejuang cinta berpikir dia sedang menampilkan kepribadian seorang kekasih unggul agar gebetan tertarik. Namun tanpa dia sadari, sebenarnya dia sedang berusaha untuk membeli dan menyogok rasa suka gebetannya. Semua pengorbanan Anda jauh lebih tepat bila disebut penyogokan.
Semua tindakan kompensasi di atas dilakukan oleh banyak orang demi memancing interaksi minat gebetan dalam PDKT. Anda berusaha “membeli” perhatiannya kepada Anda dengan menjual diri dan kebaikan “pengorbanan” Anda untuknya. Ini adalah kesalahan yang mengerikan karena melakukan hal tersebut justru membuktikan bahwa Anda adalah orang yang tidak layak untuk dia pilih.
Seandainya Anda sudah memiliki hidup dan kepribadian yang berkualitas dan menyenangkan, masih perlukah Anda membeli perhatian dengan melakukan penyogokan seperti itu? Tentu tidak. Justru dia akan dengan senang hati, mengantri, menawarkan diri untuk ikut hangout bersama-sama dengan Anda, tanpa Anda perlu melakukan atau berjanji apa-apa.
Memberikan kompensasi adalah cara cepat untuk mengirimkan pesan tidak sadar bahwa Anda memiliki citra kepribadian yang lemah (terlepas dari apakah Anda sebenarnya memang begitu atau tidak). Dan bila ada yang mau menempel pada Anda, menghabiskan waktu, bermain ini dan itu, besar kemungkinan karena mereka ingin menikmati fasilitas yang Anda sediakan tersebut.
Gebetan-gebetan berkualitas sudah sangat terbiasa menerima perlakuan demikian dari pejuang-pejuang cinta yang ngarep di sekeliling mereka. Begitu tipikal dan seringnya, mereka akan langsung dengan mata tertutup mencap Anda sebagai pejuang ngarep, dalam kategori yang sejenis dengan pejuang-pejuang serupa lainnya saat Anda melakukan aksi kompensasi atau menyogok, tanpa mau repot-repot mencari tahu dulu seberapa menarik kepribadian Anda yang sebenarnya. Semakin banyak benefit eksternal yang dia dapatkan ketika menghabiskan waktu dengan Anda, semakin dalam benaknya Anda tidak dipandang sebagai calon kekasihnya.
Siapapun memang jelas menyukai bunga, coklat, hadiah, traktiran dan undangan jalan-jalan. Tapi untuk menyukai orang yang memberikan hal tersebut, nah itu lain cerita.
Jadi, pesan apakah yang ingin Anda kirimkan ke dalam benaknya? Tukang supplier yang perlu mengkompensasi kekurangannya atau orang yang berkualitas?