Saya yakin ada banyak di antara Anda yang sehari-harinya terkenal sebagai sang konselor sejati, tempat tumpahan lirih dari bidadari-bidadari yang sedang terluka. Mungkin sudah tidak terhitung lagi berapa kali Anda mendengar teman-teman wanitamu curhat tentang pria mereka yang kurang ajar, tidak tahu diri. Seribu satu macam cerita yang membuat jiwa humanis dan heroik Anda bergetar ingin ’menyelamatkan’ si wanita cantik…
… sambil diam-diam juga ngarep sama dia!
Tapi entah mengapa, tak peduli berapa banyak nasihat yang Anda beri, tentang kenapa pria itu seharusnya ditinggalkan, atau mengumpulkan bukti-bukti hubungan mereka tidak sehat, wanita itu tetap bersikeras untuk meneruskan hubungan dengannya. Dia biasanya bilang, ”Iya gue tau, tapi gue ngga bisa ninggalin dia. Gue tetep sayang dia. Gue cuman mau dia berubah sedikit aja di bidang itu..”
Atau kalaupun akhirnya mereka putus, dia akan melewatimu dan jadian dengan pria brengsek berikutnya yang kebetulan lewat di dekat kalian.
Guys, ini adalah fenomena ajaib yang hampir bisa ditemukan dalam lembaran hidup pria kesepian dan geng jomblo di seluruh dunia. Saya dulu pernah mengalaminya. Nyaris semua sahabat saya yang masih jomblo saat ini juga kerap menjadi bulan-bulanan pengalaman seperti itu. Bahkan yang tidak jomblo pun pasti bakalan sering mengalaminya.
Tidak usah heran, karena sebagai pria, kita paling rentan terjangkit virus Messiah Complex atau Superhero Complex, yaitu ingin menjadi sang pahlawan yang ingin menyelamatkan dunia, atau dalam hal ini, seorang wanita dari genggaman prianya yang bajingan.
Biasanya si wanita mulai dengan sedikit cerita, sekedar trailer saja tentang apa yang dia alami dengan prianya. Lama-kelamaan, dia mulai membeberkan full story keluhan tentang hubungan mereka. Mulai dari perlakuan yang tidak menyenangkan hingga yang sifat yang mentally abusive. Siapa yang tidak akan tersentuh mendengar semua cerita seperti itu? Apalagi jika Anda tahu bahwa dirimu sama sekali tidak seperti itu tapi entah mengapa tetap jomblo…
Anda sering berteriak dalam benakmu, ”Buka mata kamu. Aku jauh lebih baik daripada dirinya! Enggak kayak si brengsek itu, aku tahu bagaimana cara membuatmu bahagia.” Sehingga Anda bersedia menjadi teman curhatnya selama berbulan-bulan. Bahkan tidak jarang ada pria yang memiliki ambisi untuk menjadi sang Curhat Master, yakni si pria yang selalu bisa menjadi pundak tempat wanita-wanita menangis.
Anda berpikir, bukankah itu cara cerdas untuk mendapatkan wanita dengan mudah? Anda berharap suatu saat, salah seorang, kalau bukan semua, wanita-wanita itu akan berbalik dari kebodohan mereka dan menyadari bahwa Andalah sang pria sejati yang mereka butuhkan dalam hidup mereka?
Guys, listen to this: It’s NOT going to work!
Saya ingin Anda menelusuri kembali ke tahun-tahun awal Anda menjalani kehidupan sebagai Curhat Master. Sekilas memang terlihat keren. Tapi coba, dengan jujur, Anda jawab pertanyaan ini: berapa banyak dari wanita-wanita itu yang akhirnya bisa melanjutkan berhubungan denganmu, persis seperti yang Anda harapkan?
Jika Anda masih baru menggeluti dunia Curhat Master, silakan tanyakan pada pria-pria yang sudah sangat veteran. Mereka pasti akan memberikan persentase yang sangat-sangat kecil, kalau bukan NOL BESAR. Karena wanita tidak bekerja dengan logika yang sama seperti yang Anda harapkan, Anda tidak bisa mengharapkan diberikan kesempatan untuk sebuah romansa bila memulainya dengan menjadi Curhat Master.
Ketika Anda menempatkan diri sebagai Curhat Master, wanita tidak akan melihatmu sebagai pria yang menarik untuk sebuah hubungan romansa. Melainkan mereka akan melihatmu sebagai salah satu komponen Support Circle. Anda gagal karena Anda menjadikan diri sebagai anggota Support Circle.
Apa itu Support Circle? Kenapa menjadi bagian dari Support Circle justru menggagalkan kisah romansa kamu? Tunggu jawabannya besok di Kelas Cinta!
Namun, bila Anda tidak sabar, Anda bisa menebak jawabannya sekarang dan mendiskusikannya dengan pembaca lain di kolom komentar di bawah ini. Lalu besok coba cocokkan tebakan Anda dengan sambungan artikelnya.