7 Alasan Kenapa Kamu Dilarang Balas Dendam

Home Articles 7 Alasan Kenapa Kamu Dilarang Balas Dendam
Share the knowledge!

Diputusin sama seseorang yang masih kamu cintai memang sangat menyakitkan. Separuh jiwa kamu seolah terbawa sama dia. Kamu enggak bisa hidup seperti dulu lagi. Hari-hari kamu berubah sejak dia meninggalkan kamu. Keadaan diperparah lagi saat kamu tahu dia memiliki pacar baru seminggu setelah kalian berpisah. Kamu langsung menduga jika dia dekat dengan pacaranya yang baru sudah lama, berarti dia selingkuh saat masih sama gue—begitu pikir kamu. Kekesalan yang memuncak, enggak terima diputusin—dan ternyata juga diselingkuhi, dan enggak tahan karena keromantisan mantan dengan pacar barunya, membuat kamu ingin balas dendam, bagaimana pun caranya. Kamu berpikir kalau balas dendam adalah cara satu-satunya untuk bisa membuat kamu bahagia. Namun, kamu harus tahu bahwa setidaknya ada 7 alasan kenapa kamu dilarang balas dendam sama mantan pacar.

  1. Mantan kamu mungkin telah melakukan kesalahan dan melanggar komitmen kalian. Namun, balas dendam justru membenarkan apa yang dia lakukan karena sekarang dia berpikir kalau kamu gila. Ugh! Posisi si salah kini berbalik ke kamu.
  2. Membalas dendam justru sedang memberitahu dunia bagaimana kemampuan kamu dalam menyelesaikan masalah. Kalau mantan kamu menyebut kamu gila… kami menyebut kamu kurang dewasa.

  3. Biasanya, cara termudah dan biasa dilakukan orang untuk balas dendam adalah dengan meneror mantan (dan mungkin pacar barunya) lewat dunia maya. Mengirim kata-kata umpatan di media sosial. Namun, pernah enggak terbayangkan kalau hal tersebut bisa memengaruhi kehidupan kamu di masa yang akan datang? Bisa saja seseorang yang ingin dekat sama kamu, mengurungkan niat karena melihat kata-kata kasar kamu di sana? Atau yang lebih parah, seseorang yang akan interview kerja, mendadak langsung blacklist karena kamu selalu berpikir negatif, anak kecil, dan bisa berpotensi untuk membuka aib perusahaan mereka. Pernah terpikir?
  4. Sama seperti point sebelumnya, kamu menjadi sosok yang paling dihindari oleh lawan jenis. Ketidakmampuan kamu dalam menyelesaikan masalah dan membuat masalah sebagai drama, jelas membuat seseorang kehilangan respect terhadap kamu. Mereka jelas enggak mau jadi “korban” selanjutnya. Kamu jadi lebih sulit berkencan dengan sesorang.

  5. Konsekuensi dari sikap kamu, mungkin jauh lebih membahayakan dari yang kamu kira. Mungkin benar, jika mantan kamu pantas diperlakukan seperti itu. Hanya saja, ada situasi di mana mungkin dia dihindari oleh teman-temannya, kualitas hidupnya yang menjadi menurun karena sikap kamu, hingga kehilangan pekerjaan karena enggak bisa fokus atau bahkan lebih buruk. Awalnya kamu hanya bermain-main, tetapi ternyata dapat merusak semuanya. Tentunya, kamu akhinya akan jauh lebih menyesal dan terluka.
  6. Bahkan orang-orang yang enggak kamu kenal dan tak terlibat hubungan kamu secara langsung, bisa merasakan efeknya. Entah keluarganya, keluarga kamu, teman-teman kamu, atau teman-temannya. Sebab balas dendam memberikan pikiran buruk yang berimbas pada lingkungan kamu.

  7. Sangat wajar jika kamu emosi dan membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka kamu. Hal tersebut sangat bagus dan membantu proses kamu untuk move on. Sayangnya, saat kamu memusatkan semua energi kebencian kamu terhadap mantan, justru bukan penyembuhan yang kamu dapatkan, akan semakin banyak orang yang tak menyukai kamu dan enggan untuk dekat sama kamu. Kamu jalan di tempat dan pastinya hal ini akan menyakitkan diri kamu sendiri.

 

Share the knowledge!