Guys, masih suka lihat perjodohan dalam hidup kalian? Mungkinkah kamu, temanmu, atau bahkan saudaramu sedang dijodohkan oleh orang tuanya? Atau mungkin wanita yang kamu taksir nggak bisa memilihmu lantaran dirinya dijodohkan?
Padahal perjodohan nggak selalu enak. Kita dipasangkan oleh orang lain yang nggak kita kenal. Lalu dalam beberapa kurun waktu selanjutnya, kita akan menikahinya. Kita seakan-akan dipaksa untuk mencintainya, untuk menerima orang yang—belum tentu—merupakan tipe kita, dan hidup bersama dirinya selamanya. Bahkan, perjodohan saat ini dilatarbelakangi keinginan orang tua untuk menguasai sesuatu, seperti di drama-drama tv.
Tapi, masih ada beberapa wanita yang lebih memilih cara perjodohan, malah senang dijodohkan oleh orang tuanya. Hmm, kira-kira apa alasan mereka memilih dijodohkan ya?
Nggak Bingung Memilih Lagi
Beberapa wanita ada yang menjomblo karena dirinya sibuk memilih pria, dan dipusingkan oleh banyaknya pilihan yang ada. Saking bingungnya untuk memilih, akhirnya ia lebih memilih untuk dijodohkan oleh orang tuanya. Ia nggak perlu bingung lagi menentukan pria mana yang akan menjadi pasangannya karena itu menjadi urusan orang tua dan keluarganya. Kalau masalah cinta, bagi mereka itu bisa dibangun seiring berjalannya waktu. Yang terpenting, orang tua sudah menentukan sang pria untuknya. Mereka percaya kalau pilihan orang tua adalah yang terbaik.
Lelah Pacaran Putus-Nyambung
Memang, perjalanan untuk menemukan pasangan hidup berbeda antara satu wanita dengan wanita lain. Ada yang menempuh jalan lancar sehingga dapat bertemu dengan pria yang akan menjadi pasangan hidupnya selamanya. Ada yang perlu putus-nyambung dulu demi menemukan jodoh yang tepat. Beberapa wanita yang harus putus-nyambung ini merasa kelelahan menjalani hubungan yang nggak stabil. Alhasil, ia mencoba perjodohan saja sehingga nggak perlu lagi berurusan dengan hubungan putus-nyambung. Sebab, perjodohan berarti hubungan dengan sang pria calon jodohnya ini kemungkinan akan serius. Jadi nggak ada lagi hubungan yang labil.
Sibuk dengan Karier
Meskipun makhluk multitaskin, wanita juga kewalahan mengurus dua dunia penting secara bersamaan. Sehingga beberapa wanita harus rela mengorbankan kehidupan percintaannya dan berfokus pada karier. Kesibukannya dengan pekerjaan membuatnya merasa nggak ada waktu untuk mencari pasangan hidup. Tetapi, ia ingin bisa menikah. Alternatifnya, ia minta dijodohkan saja. Dengan dijodohkan oleh orang tuanya, ia nggak perlu bersusah payah meluangkan waktu mencari calon pendamping hidup. Ia bisa fokus pada pekerjaannya, sedangkan orang tua dan keluarga yang mengurusi jodohnya.
Bisa Membangun Cinta dari Awal
Beberapa wanita percaya bahwa membangun cinta dari awal, dari yang nggak ada rasa cinta menjadi ada, itu lebih membahagiakan. Oleh sebab itu mereka memilih cara perjodohan. Kadang perjodohan itu dipasangkan dengan pria yang nggak pernah mereka temui sebelumnya. Keadaan “belum saling mengenal” inilah yang menjadi sebuah kesempatan bagus untuk membangun cinta dari awal.
Ingin Bahagia
Kadang kebahagiaan diri sendiri bukanlah bergantung pada diri sendir, melainkan dari kebahagiaan orang lain. Wanita mau dan menerima perjodohan atas dirinya semata-mata karena ingin menyenangkan hati orang tuanya. Kalau ia menolak perjodohan tersebut, orang tuanya pasti kecewa, cemas, dan khawatir. Jadi, daripada ia melihat orang tuanya berpikiran dan berperasaan negatif pada dirinya, ia ikhlas dijodohkan.
Gimana menurut kalian guys, 5 alasan wanita mau dijodohkan ini? Apakah masuk akal atau nggak? share pendapat kalian ya!