Public Display of Affection, Boleh Nggak ya?

Home Articles Public Display of Affection, Boleh Nggak ya?
Share the knowledge!

Pernah ngak sih kalian secara tidak sadar atau mungkin saja sadar bermesraan di depan umum. Istilah yang dikenal dengan Public Display of Affection atau PDA ini pasti sudah kamu ketahui. PDA merupakan sebuah tindakan intim pasangan yang dipertontonkan kepada khalayak.

Intim di sini bukan berhubungan seks, tetapi lebih ke arah berpelukan, berciuman, membelai, duduk di pangkuan, atau suatu hal yang berhubungan dengan fisik.

Orang yang biasanya melakukan itu, berpendapat bahwa hal itu dianggap wajar dan cara mereka menunjukkan rasa kasih sayang. Mereka melakukan hal itu agar orang bisa melihat bagaimana mesranya mereka dalam berhubungan. Tapi, menurut kamu apakah tindakan ini bisa diterima oleh semua orang?

Sebuah survey diadakan oleh majalah Gogirl! tentang PDA yang melibatkan 50 cowok dan cewek berusia 16-30 tahun. Yuk, simak.

Di dalam survey tersebut, setidaknya terdapat 7 kesimpulan tentang PDA. Ada empat perilaku PDA yang masih dianggap wajar, yaitu pegangan tangan (100%), rangkulan (80%), berpelukan (48%), dan cium kening/pipi (44%). Dan ada dua jenis Public Display of Affection yang paling tidak ditoleransi, yaitu grepe-grepe (76%), dan berciuman (24%).

Responen mengaku paling malas lihat pasangan yang bermesraan di Twitter (56%) dan Facebook (50%). Di mana untuk social media, orang lain masih menganggap wajar perilaku untuk saling mention mesra (68%), pasangan status yang mengumbat perhatian ke pasangan (36%), dan menganggap bahwa interaksi dilakukan sewajarnya saja (8%). Dan hal yang paling tidak disukai oleh orang lain tentang perilaku PDA di socmed adalah me-upload foto mesra di akun jejering mereka (56%).

Dan ketika ditanya bagaimana perasaannya jika melihat tindakan PDA yang tidak diterima, responden menjawab sebanyak 42% merasa tidak nyaman, 28% jijik, dan hanya 14% yang mengatakan mereka tak peduli.

Nah, jika dilihat dari data di atas, sepertinya Public Display of Affection masih termasuk perilaku yang kurang diterima di Indonesia. Namun, lagi-lagi sikap ini tidak bisa dikatakan benar atau salah. Tergantung dari siapa yang menyikapinya. Tak ada salahnya kok memang menunjukkan bahwa kalian sayang sama pasangan, tetapi kalian juga harus tahu “rambu-rambunya”. Jangan sampai sikap menunjukkan rasa sayang itu malah membuat kamu dan pasangan jadi bahan omongan.

  • Jika dilihat survey di atas, sepertinya perilaku yang paling diterima adalah holding hands dan merangkul. Kamu boleh kok lakukan itu di tempat umum, tapi batasi hanya sampai di situ.
  • Misalnya kamu masih ragu apakah mau bermesraan di depan umum atau tidak. Kamu bisa tanyakan di dalam hati mungkin tidak kamu melakukan hal itu di depan orang tua kalian? Jika tidak sebaiknya tidak dilakukan.
  • Sebenarnya untuk nunjukkin kamu sayang sama dia, nggak harus dengan tindakan PDA. Kamu bisa lebih kontak mata dengan pasangan dan senyum serta berikan kata-kata manis untuknya. Ini juga menunjukkan bahwa kamu sayang sama dia.
  • Nah, seperti survey di atas bahwa hal paling tidak disukai di socmed adalah menyebarkan foto mesra kalian. Untuk kali ini, sepertinya memang begitu saja. Biarkan foto mesra kalian hanya dilihat kalian dan pacar saja karena itu sangat pribadi.
  • Salah satu alasan seseorang melakukan Public Display of Affection —selain menunjukkan rasa sayang, adalah mereka seolah sedang berbicara di depan toa, “Hey! He/she is mine!” di mana sikap itu nunjukkin kalau kalian terlalu insecure. Padahal ngelakuin PDA di depan umum nggak akan menghilangkan insecure kalian.

Boleh saja jika kalian mau bermesraan di tempat umum atau di socmed. Itu hak kalian. Namun, lebih baik tidak dilakukan terlalu sering. Apalagi di socmed, jangan lakukan setiap jam untuk nunjukkin kalian memang pasangan yang serasi. Selain membuat mual banyak orang, mendingan kalian fokus bagaimana membangun hubungan dengan pasangan di ruang yang lebih privat.

Share the knowledge!