Silent treatment adalah salah satu sikap terkejam untuk menyakiti pasangan.
Sebegitu kejamnya, malah bisa dibilang silent treatment is a silent killer.. klik untuk baca artikel itu.
Sekali lagi: silent treatment itu kejam. Meski kesannya sepele, mendiamkan dan mengabaikan pasangan adalah taktik manipulasi terjahat yang sering digunakan oleh pasangan dalam hubungan.
Meski lumrah untuk dilakukan, namun taktik ini sangatlah tidak sehat. Kalau kamu melakukan taktik ini, tandanya kamu tidak dewasa, tidak cerdas, egois, dan tidak peduli dengan perasaan pasanganmu.
Silent treatment adalah salah satu sikap abusive dan bisa melukai perasaan dan fisik pasangan. Mengabaikan perasaan pasangan demi mendapatkan apa yang kamu inginkan bukanlah sikap dewasa, apalagi kalau kamu merasa harus melakukannya demi kebaikan pasangan.
Inilah sebab silent treatment yang kamu lakukan bisa sedemikian hebatnya melukai mental dan fisik pasangan.
1. Silent Treatment Bikin Kamu Menyalahkan Pasangan Atas Masalah yang Kamu Sebabkan
Lebih mudah menyalahkan orang lain daripada mengoreksi diri sendiri.
Kamu menyalahkan atau mengabaikan pasangan agar masalah bisa cepat hilang. Atau mungkin kamu hanya ngambek pada pasangan, tetapi kamu kurang dewasa dan cerdas untuk mengutarakannya dengan jelas.
Apa pun alasannya, mendiamkan pasangan bukanlah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah, yang ada hanya menambah drama.
Baca juga:
Mengapa Orang Malas Ngobrol Dengan Anda?
2. Kamu Hanya Ingin Menyakiti Pasangan Lewat Silent Treatment
Mungkin kamu merasa harus memberi pelajaran pada pasangan atas kesalahannya padamu. Atau mungkin kamu terlalu egois untuk bersimpati terhadap perasaan pasangan.
Kamu ingin mengendalikan situasi dan mendominasi pasangan.
Kamu bisa saja bersikap seolah kamu adalah korban dalam masalah atau berpura-pura tidak tahu ada masalah terjadi sehingga kamu merasa berhak menganggap perasaan pasangan sama sekali tidak masuk akal.
3. Kamu Dapat Membuat Pasangan Merasakan Stres dan Trauma Secara Emosional
Meski tiap orang merasakan dampaknya berbeda-beda, namun kamu tetap dapat menyakiti mental pasangan dengan silent treatment darimu.
Pasangan dapat merasa depresi, marah, frustasi, gelisah, merasa terisolasi dan ditolak, bersalah, kesepian, dan keputusasaan.
Dia juga akan merasa dikhianati olehmu. Ketika kamu mengabaikan pasangan, kamu juga membuat dia merasa tidak dihargai, tidak dicintai, dan tidak berarti buatmu.
4. Kamu Juga Dapat Membuat Pasangan Merasakan Sakit Secara Fisik
Dalam otak manusia, terdapat lapisan luar bernama anterior cingulate yang berfungsi untuk mendeteksi rasa sakit yang dirasakan manusia.
Ketika kamu menyakiti pasangan dengan silent treatment, secara tidak langsung kamu mengaktifkan fungsi otak tersebut sehingga pasangan merasakan sakit secara fisik.
Gejalanya rasa sakit tersebut adalah sakit kepala, sakit perut, insomnia, gangguan cemas, dan kelelahan. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan diabetes, darah tinggi, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.
5. Kamu Mengubah Sikap Pasangan Secara Drastis
Ketika kamu memberikan silent treatment pada pasangan, dia akan berpikir:
“Aku salah apa?”,
“Kamu masih nganggep aku atau enggak?”,
“Aku salah ngomong, ya?”,
“Atau aku salah sikap?”,
“Aku harus gimana?”
dan masih banyak lagi.
Mengabaikan pasangan dapat mengubah sikap pasangan terhadapmu. Dia jadi meragukan dirinya sendiri, emosinya gampang memuncak, dan lama-kelamaan kamu merendahkan kepercayaan diri pasangan karena membuatnya berpikir dia terlalu needy dan mengganggumu.
Baca juga:
Jangan Takut Dibilang Needy Kalau Kamu Menuntut 5 Hal Ini Dari Pasangan!
6. Silent Treatment Malah Menghancurkan Hubunganmu dengan Pasangan
Apa pun reaksi yang diberikan pasangan, sikapmu dapat menyebabkan konflik yang lebih besar dari yang seharusnya. Ketimbang mendiskusikan dan mencari solusinya, kamu dan pasangan hanya akan saling menunggu satu sama lain untuk meminta maaf duluan.
Berkat silent treatment, kamu dan pasangan hanya mempedulikan diri masing-masing ketimbang keharmonisan hubungan. Keintiman dan rasa cinta jadi tergantikan oleh kebencian, kecemasan, dan keagresifan.
Jika tidak segera ditangani dengan komunikasi yang efektif, silent treatment akan menjadi siklus permanen dalam hubungan yang tidak bisa kalian hindari.
7. Kamu Menganggap Silent Treatment Ini Demi ‘Kebaikan’ Pasangan
Baiklah, mungkin kamu tidak sadar kamu sudah menyakiti pasangan dengan silent treatment. Kamu hanya ingin waktu sendiri namun kurang mengkomunikasikannya dengan baik pada pasangan.
Menurutmu masalah bisa lebih mudah diselesaikan kalau kalian tidak mengungkitnya. Sehingga, menurutmu apa yang kamu lakukan adalah demi kebaikan pasangan dan hubungan. Tetapi, itu sama sekali tidak benar. Kamu dan pasangan harus bisa mencari cara berkomunikasi yang sehat.
Jangan sampai kamu melukai perasaan orang lain karena kebodohanmu dalam memanajemen emosi dan konflik!
Jadi apa pun masalahnya, kamu WAJIB membicarakannya dengan pasangan, meskipun ada kekhawatiran bakal terjadi pertengkaran besar. Itu jauh jauh jauh lebih baik ketimbang mendiamkan pasangan karena itu sama saja mendiamkan masalah; meledaknya tinggal menunggu waktu.
Tapi bagaimana kalau kamu sudah kebelet ingin membicarakannya dengan pasangan tapi kamu takut malah memperbesar masalah?
Kamu tidak perlu khawatir sebab di Smart Conflict Resolution, kamu bisa mempelajari langkah-langkah menyelesaikan masalah secara cerdas, tanpa mengakar ke masalah-masalah lain, dan tentunya minim resiko. Malahan masalah tersebut bisa jadi KESEMPATAN EMAS untuk mendapat apa yang kamu inginkan dari pasangan.
Jika kamu mau SUNGGUH-SUNGGUH ingin mempelajari caranya, kamu bisa mengunjungi LINK di bawah ini:
See? Jangan kasih silent treatment ke pasangan lagi ya!