3 Bahaya Kesehatan Akibat Merasa “Sendiri”

Home Articles 3 Bahaya Kesehatan Akibat Merasa “Sendiri”
Share the knowledge!

Belum atau nggak punya pacar memang membuat seseorang merasa sendiri. Namun, selama masih punya teman baik dan keluarga yang menyayangi, buat apa harus merasa sendiri, bukankah begitu? Namun, lain halnya apabila seseorang hidup tanpa memiliki pacar, teman, bahkan mengabaikan keluarganya.

15 Cara Rahasia Wanita Menarik Pria via ChattingMemang ada yang hidup seperti itu? Bukan nggak mungkin, pasti ada saja orang yang hidup dalam kesendirian. Padahal manusia diciptakan berpasangan dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Apabila ia tenggelam dalam kesendirian, baik disengaja maupun nggak disengaja, justru akan merugikan dirinya sendiri. Bahkan, berpotensi mengganggu kesehatan jiwanya.

Bahaya kesendirian pernah dibahas dalam artikel ini. Kemudian, menurut hasil penelitian oleh Psychological Science, orang-orang yang lumayan lama menghabiskan waktu sendiri, nggak bergaul, dan kesepian, akan melihat wajah boneka sebagai wajah manusia. Lebih parahnya lagi, orang yang kesepian memiliki lebih banyak masalah kesehatan dibandingkan mereka yang bersosialisasi setiap hari. Paling nggak, ada tiga bahaya yang menghantui orang-orang yang sendiri dan kesepian ini.

Malas Merawat Diri Sendiri

Ketika sendiri, kebanyakan orang menjadi nggak peduli dengan dirinya sendiri. Hidup berantakan, nggak mempedulikan kesehatan, dan sebagainya. Sebab mereka nggak mendapat dukungan dari orang-orang sekitar. Paling nggak, yang memberi perhatian untuk lebih pandai mengurus dirinya. Ada satu penelitian yang menyebutkan bahwa risiko kematian karena penyakit jantung dapat bertambah apabila seseorang berusia paruh baya hidup sendiri. Risiko tersebut akan meningkat jika orang tersebut nggak bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya sehingga hanya hidup sendiri dalam sepi.

Sering Merasa Sedih dan Stres

Menurut penelitian dari University of Chicago, semakin sering seseorang merasa kesepian, semakin besar kemungkinan dirinya mengalami rasa sedih hingga berakhir pada depresi. Mengapa? Sebab, saat merasa kesepian, hormon kortisol (penyebab depresi) dalam diri orang tersebut menjadi aktif. Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya? Dengan berinteraksi, tentunya. Sebab, berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya dinilai lebih efektif mengurangi gejala depresi dibandingkan dengan meminum obat anti-depresan.  

Kekebalan Tubuh Melemah

Saat merasa sendiri, tubuh nggak memproduksi hormon endorfin dan dopamin sehingga orang tersebut merasa nggak bahagia. Tapi bukan hanya itu saja, sistem imun pun melemah sehingga dia dapat terserang penyakit. Jadi, meskipun orang tersebut rajin meminum vitamin, obat tersebut nggak akan berfungsi akibat perasaan sendiri dari dalam tubuhnya.

Cukup membahayakan bukan? Jadi, bersosialisasilah dengan orang sekitar. kesendirian itu bukan karena nggak punya pacar, melainkan karena perasaan itu muncul dari dalam diri dan nggak menjalin hubungan dengan teman serta keluarga.

Share the knowledge!