5 Cara Kurangi Efek PMS Pada Hubunganmu

Home Articles 5 Cara Kurangi Efek PMS Pada Hubunganmu
Share the knowledge!

Salah satu momen paling menyebalkan dalam kehidupan sebagian besar wanita adalah mengalami premenstrual syndrome (PMS), dari menjelang haid sampai berlangsungnya tamu bulanan tersebut. Biasanya, beberapa area tubuh akan mengalami nyeri dan sakit, seperti perut dan pinggul. Ada juga yang merasakan pusing kepala, bahkan demam saat sedang mengalami menstruasi. Wanita juga akan menjadi sedikit lebih sensitif. Moodnya bisa naik dan turun dengan cepat, nggak stabil.

woman thowing a bucket of water at her partnerKalau sudah seperti ini, biasanya pasangan pria bisa menjadi serba salah. Sebab, salah sedikit saja—atau bahkan dianggap salah—dapat memancing amarah wanitanya. Nggak jarang, mereka juga akan menjadi pelampiasan emosi sang wanita. Beberapa pria yang nggak sabar akan ikut terpancing emosi sehingga terjadilah pertengkaran yang seharusnya nggak ada.

Ladies, mungkin kamu sedang PMS, tetapi apakah harus menjadi emosional pada pasangan? Pasangan tentu ingin mengerti keadaanmu sepenuhnya. Namun, apabila setiap menstruasi, harus terjadi pertengkaran dan marah-marah nggak jelas, tentu dapat memberi dampak buruk pada hubungan kalian, juga pada orang lain selain pasangan. Coba cara berikut untuk mengurangi efek menstruasi pada hubunganmu.

Nyeri Haid Bukan Alasan

Kamu menjadi sensitif karena sedang PMS. Tetapi jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan, seperti, “Aku kan lagi PMS, ya ngertiin keadaan aku lah.” Kalau nyeri haid selalu dijadikan alasan, kamu akan terbiasa untuk menyalahkan orang lain.

Pasanganmu tentu mengerti keadaanmu. Namun, akan lebih baik untuk mengatakan keadaanmu yang sensitif pada pasangan, meminta pengertiannya secara langsung, dan meminta maaf jika melakukan sesuatu yang salah.

Pasangan Bukan Pelampiasan Emosi

Suasana hatimu tentu akan kurang stabil saat sedang PMS, tetapi bukan berarti semua harus dilampiaskan kepada pasangan. Mereka akan merasa bingung, dimarahi tapi nggak berbuat sesuatu yang buruk. Akibatnya terjadi salah paham di antara kalian berdua.

Kamu menjadi lebih sensitif karena ada perubahan homon dalam tubuh. Saat mulai merasa lebih sensitif, cobalah untuk lebih mengontrol diri terhadap pikiran dan bicaramu.

Jangan Membicarakan Hal yang Sensitif

Usahakan untuk nggak membicarakan topik-topik sensitif dengan siapa pun. Selama kamu masih mengalami nyeri haid, atau ketidak-stabilan emosi, lebih baik menghindarkan diri dari pembicaraan yang dapat memancing emosimu. Sampaikan pada pasanganmu untuk menunda pembicaraan yang sensitif. Bicarakan hal lain yang ringan dan santai, juga menyenangkan.

Menyendiri

Jika kamu merasa labil, cobalah untuk menghindari pergaulan sementara waktu. Baik itu dengan pasangan, teman, maupun keluarga. Sebab, kamu akan mudah terpancing emosi saat bersama orang lain. jadi, menyendirilah dan lakukan me time favoritmu. Lakukan apapun yang dapat membuat moodmu menjadi lebih baik.

Berkumpul dengan Teman-Teman Wanita

Jika kamu merasa kesepian untuk menyendiri, namun masih labil untuk berhadapan dengan pasangan, pergilah bermain dengan teman-teman wanitamu. Sebab, teman wanita tentu lebih mengerti dengan keadaanmu sekarang. Tetapi tetap hormati dan hargai mereka ya. Bukan berarti mereka sangat mengerti keadaanmu yang sedang PMS, lantas kamu dapat melampiaskan emosimu begitu saja pada mereka. Buatlah jadwal bertemu dan hang out-lah bersama teman-temanmu.

Memang, menstruasi bisa membuat kamu menjadi sangat emosional, tetapi jangan sampai memberi dampak buruk pada hubunganmu.

Share the knowledge!