Pacaran Nggak Pake Berantem? Emang Bisa?

Home Articles Pacaran Nggak Pake Berantem? Emang Bisa?
Share the knowledge!

Selama empat tahun saya pacaran dengan partner saya, saya cuma pernah berantem satu kali. Ciyus. Terserah sih percaya atau nggak, tapi coba praktekin apa yang bentar lagi saya sharingkan ini deh. Biar kita jadi bisa bareng-bareng nggak dipercaya sama orang lain yang nggak tau rahasianya… ;)

Yang terutama dan utama, ketika ada masalah, selalu ingat bahwa “ini bukan tentang siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi gimana nyelesaiin permasalahannya”. Selalu fokus pada solusi dan kebahagiaan bersama. Karena ketika kamu mencoba membuktikan siapa yang salah, ego-mu membuatmu lupa bahwa hubungan itu tentang kerjasama.

Kedua, masih tentang kerjasama. Kadang dalam hubungan, kita sering dihadapkan pada perbedaan pendapat atau perbedaan kepentingan. Di sini, mengingat tanggung jawab hubungan ada di tangan kedua pihak, ada yang namanya “negosiasi” dan “penyesuaian”. Selalu komunikasikan dengan pasangan, cari jalan tengah yang bisa ditoleransi berdua, saling ngalah (bukan saling menyalahkan), dan jalankan.

Ketiga, selalu selesaikan masalah di hari yang sama. Jangan bangun keesokan harinya masih merasa marah dengan pasangan. Bahkan jangan biarkan marahmu bertahan lama, lalu berlarut-larut dan menumpuk. Buru-buru colek genit pasanganmu, ingat-ingat kenapa kamu marah dan coba mengerti pola pikir pasangan, bahkan kalau perlu minta maaf karena sempat marah. Jangan lupa sambil senyum imut.

Terakhir. Curcol sedikit, ada satu lagu yang saya AMAT SANGAT BENCI SEKALI, liriknya kira-kira begini: “Mengapa slalu aku yang mengalah?” … *timpuk pake sendal jepit* Ingat, ladies, mengalah tidak sama dengan kalah. Lagian yang penting bukan siapa yang salah, kan? Yang penting, kamu berdua bahagia. Simple. Kecuali kamu lebih bahagia menjadi pihak yang benar dibanding punya relationship yang berjalan baik. Ingat, walaupun kamu memenangkan pertengkaran hari ini, bukan berarti dia tidak akan meninggalkan kamu esok hari.

Selama masih bisa ditoleransi, kalau memang untuk kepentingan BERSAMA, jangan ragu untuk minta maaf duluan atau untuk mengalah. Ingat, yang penting masalahnya selesai dulu, nggak penting salahnya salah siapa. Tapi kalau sampai keterlaluan dan kamu tidak lagi bisa menoleransi, nggak usah nyanyi “Mengapa slalu aku yang mengalah?” Kamu tau donk apa yang harus dilakukan?

couple
Dia mencari “orang yang benar”. Bukan “orang yang selalu ngerasa benar”.

Pastikan pasanganmu selanjutnya adalah orang yang bisa kamu toleransi dan bisa menoleransi kamu, and just be happy. :)

Share the knowledge!