Bagaimana Membuat Pria Menuruti Keinginan Anda?

Home Articles Bagaimana Membuat Pria Menuruti Keinginan Anda?
Share the knowledge!

Kadang udah capek-capek pake kode dan ngambek segala, masih aja belum diturutin. Ujung-ujungnya kita yang capek sendiri gara-gara marahan sehabis ngatain dia nggak peka. Percaya nggak sih kalau wanita sebenernya bisa membuat pria selalu menuruti kita?

Nih rahasianya membuat pria menuruti keinginan Anda:

Keinginan Anda Harus Rasional

Sebelum ngomong atau ngasih kode, cek dulu dalam hati dan pikir-pikir, apakah Anda boleh dan pantes minta itu ke pasangan?

Contoh nih, kalau baru jadian sebulan, kayaknya minta dibeliin gadget yang harganya hampir sama kayak gaji sebulan dia, nggak rasional deh.

Atau misalnya kalau Anda minta pada pasangan yang rumahnya di Jaksel buat nganterin Anda ke Curug untuk nengokin temen yang baru melahirkan, ya mintanya jangan dadakan dan diskusikan dulu ke dia ya.

Liat nomor berikutnya buat “strategi” diskusinya ;)

Jangan Merengek atau Menuntut

Ini prinsip, bahkan ketika Anda lagi bete banget ke dia.

Logikanya gini, kalau sama kakek-nenek, dosen, atau orang yang lebih tua aja kita hormat, padahal Anda jarang berinteraksi sama mereka, apalagi ke pacar kita, orang yang paling Anda sayang.

Harusnya lebih hargai dia kan. Kalau lagi emosi, tenangkan diri dulu. Tarik napas dalam-dalam, minum kalau haus, makan dulu kalau laper dan (untuk topik-topik sensitif) istirahat dulu.

Jelaskan keinginan Anda dengan runtut, kalau perlu pake pola subjek-predikat-objek-keterangan di pelajaran bahasa dulu. Ketika Anda minta sesuatu  yang kesannya mustahil, pastikan dia tau alasannya.

Sampaikan dengan nada bicara yang lembut. Lagi-lagi, jelasinnya harus rasional yaa.

Pilih Waktu Yang Pas

Jangan minta hal penting pas dia lagi sibuk.

Pikirannya lagi nggak fokus untuk Anda. Misalnya Anda ketemu dia sepulang dia kerja, pastiin dia udah duduk dulu, makan/minum biar lebih rileks.

Tanya kondisi dia, misalnya “Gimana tadi di kantor? Sibuk nggak?” buat mastiin dia siap dengerin Anda. Kalau ternyata jawabannya, “Yah … lumayan sih, aku tadi rapat dari jam 10 sampe jam 5” mungkin dia perlu dibikin lebih rileks lagi.

Bisa juga pancing dia buat cerita dulu, dengerin dulu dia, habis itu baru Anda yang ngomong.

Jangan Pakai: “Kita Harus Ngomong Nih”

Ini momok buat pria. Kata-kata “Kita harus ngomong nih”; “Aku mau ngomong” seperti vonis yang menandakan Anda bakal marah sama mereka.

Menjadi rasional dan sopan bukan berarti jadi tegang atau kaku, ya.

Jadi gimana? Langsung aja ngomong, tapi pakai ilustrasi cerita tentang keadaan yang membuat Anda perlu minta bantuan dia.

Misalnya saat Anda dan dia lagi duduk-duduk, trus Anda bilang, “Babe, masih inget kan dulu aku pernah cerita soal sahabatku waktu SMA (nggak masalah kalau dia nggak inget). Nah, dulu kita akrab banget nih, malah dia banyak bantuin aku. Trus loss contact, baru kemarin kita ngobrol lagi di WA. Ternyata dia udah punya anak, baru ngelahirin kemarin. Jauh sih rumahnya, di Curug. Tapi aku nggak enak kalau nggak nengokin. Minggu siang besok, bisa nggak aku minta anter?”

Atau gini, misalnya pasangan Anda kerja freelance dan dia sering begadang terus bangun siang. Anda pengen dia bangun lebih pagi.

Bilangnya gini, “Babe, kadang kan aku sering rese ya, ngingetin kamu buat bangun pagi. Trus kemarin aku baca-baca di majalah, ternyata aku harusnya nggak sebawel itu, soalnya di majalah itu dibilang kalau hobi begadang itu salah satu ciri orang kreatif. Atau dari sononya emang bakatnya begadang. Kalau dipaksain kerja pagi, susah banget.”

Dia pasti bakal lebih welcome karena ngerasa dingertiin. Habis itu Anda lanjutin, “Tapi di situ juga dijelasin, kalau orang tipe “kalong” kayak gitu, nggak harus jadi ekstrim juga. Tetep bisa bangun pagi asal nggak kepagian. Lagian cara-caranya gampang kok biar bisa bangun pagian. Nih majalahnya. Aku rasa, kamu perlu nyoba deh babe. Soalnya bangun pagi itu juga ada manfaatnya kok, misalnya blablabla…”

Dia nggak selalu langsung setuju, tapi usahakan kepala Anda tetep dingin sehingga kalian tetep bisa ngobrol santai buat cari solusi terbaik.

Jangan Lupa Beri Imbalan

Kesannya rada licik, tapi nggak juga loh.

Hubungan apa pun, temenan, sahabatan, pacaran, merit, itu semua sebenernya kayak rekening bank. Kamu bisa ambil (minta) kalau kamu punya saldo yang cukup.

Kalau saldonya nggak cukup?

Anda ngutang dan hubungan itu akan jadi bersifat negatif. Makanya utamakan memberi dulu, baru meminta. Relationship itu kan give and get.

Contoh nih: kasus Anda minta diantar ke tempat yang jauh, kita bisa “nyogok” dia dengan bilang, “Lagian di sana aku mau traktir kamu makan tomyam depan rumah temenku, Babe. Kamu suka tomyam kan? Nah … yang ini rasanya original banget loh. Di sana tempatnya enak juga. Jadi kalau kamu nggak enak di rumah temenku, kamu bisa nungguin aku di sana. Nanti berangkatnya aku bawain snack juga deh, biar kamu nggak laper.”

Jangan Sering Minta Hal Besar

Anda suka nonton apa? Glee? Gimana kalau Anda nonton Glee sampe 8 episode sehari, terus-terusan… selama 3 hari aja? Capek kan? Sama kayak gitu.

Walaupun pasangan Anda sayang banget, tapi kalau terus-terusan dia Anda minta buat nganterin, bikinin sesuatu, nemenin, tanpa imbalan yang cukup, lama-lama dia nyerah juga.

Kalau Belum Diturutin, Balik ke Poin 1

Ladies, pada dasarnya pria itu seneng loh kalau bisa ngelakuin hal yang nggak bisa wanita lakukan tanpa dia. Asal ya itu tadi, seperti poin-poin di atas.

Coba dibalik, kamu sendiri juga nggak mau kan ngelakuin hal-hal yang terlalu ekstrem walaupun buat dia yang paling kamu sayang?

Untuk membuat pria menuruti keinginan Anda, sebenernya Memang ada ilmunya dan itu diajarkan oleh Coach Lex DePraxis dan Redzz de Lady di online course EGO PLAYBOOK.

Di EGO PLAYBOOK, Anda akan belajar hal-hal seperti:

  • Apa itu ego dan apa bentuknya dalam dunia pria dibandingkan wanita.
  • Mengapa pria butuh apresiasi dan tidak mendapatkannya dari sesama pria.
  • Apa saja cara untuk mengatasi penghalang kamu dalam mengelus ego pria dan bagaimana mendobrak penghalan tersebut.
  • Apa saja resiko yang akan kamu alami bila lalai mengelus ego pria dan bagaimana mengatasi resiko tersebut.
  • Bagaimana memanfaatkan kebutuhan ini untuk keuntungan kamu di dalam PDKT ataupun hubungan.
  • Berbagai cara praktis yang bisa kamu praktekkan dari hari pertama berinteraksi dengan pria mana saja, di mana saja, dan kapan saja.
  • Berbagai contoh kasus yang sering terjadi saat kita berurusan dengan ego pria.
  • Dan masih banyak lagi!

Ingin belajar materinya?

Klik link di bawah!

EGO PLAYBOOK

Nah, jangan pake kode-kodean lagi dan siap-siap aja makin disayang!

Share the knowledge!