Manusia tak luput dari kesalahan, salah satunya adalah pasanganmu. Mungkin pasanganmu sebelumnya adalah pribadi yang baik. Namun, setelah menjalin hubungan beberapa bulan, sikap baiknya mendadak berubah jadi nyebelin. Jika dulu dia selalu sabar dan percaya, sekarang mudah cemburu dan curiga. Jika dulu setiap masalah dibicarakan baik-baik, sekarang sudah mulai berkata kasar, bahkan mulai memukul dan menempeleng.
Perubahan dia membuat kamu makin lama, nggak tahan dan akhirnya pengin putus sama dia. Namun, bukannya setuju dia malah menolak, memohon untuk tetap bersama kamu, dan meminta dikasih kesempatan kedua. Di satu sisi kamu sudah bosan dengan sikapnya yang nyebelin, tapi di sisi lain kamu masih sayang dan sedang menimbang apakah dia pantas mendapat kesempatan kedua atau tidak, apalagi jika hubungan kamu sudah cukup lama. Tambah dilema, memberikan kesempatan kedua untuk pasangan atau tidak.
Jika Memberikan…
Sebenarnya boleh-boleh saja kamu memberikan dia kesempatan kedua, apalagi jika kamu merasa salah dia tak begitu besar dan hanya kamu saja yang berlebihan. Namun, mau kesalahan kecil seperti berbohong, tak bisa membagi waktu, ataupun kesalahan besar seperti selingkuh, bersikap kasar baik fisik maupun verbal, sebaiknya pikir seribu kali. Kebiasaan buruk seseorang—mau sepele atau masalah besar—tak mudah diubah secara cepat. Mungkin saja sih dia bisa berubah. Namun, tak menutup kemungkinan dia kembali lagi seperti dulu.
Hak kamu untuk memberikan dia kesempatan kedua. Asal sebelumnya kamu harus yakin kalau dia memang benar-benar berubah dan percaya padanya. Misalnya, kamu kasih dia kesempatan kedua untuknya meskipun saat itu dia sudah selingkuhi kamu, maka maafkan dan percaya dengannya. Karena jika kamu tak bisa lagi percaya, apalagi belum sepenuhnya memafkan, ada kemungkinan akan terus curiga dan hubungan yang kalian jalani tak sehat lagi.
Kamu juga harus beri batasan dengan akan meninggalkan dia jika mengulangi kesalahan yang sama agar dia tahu bahwa kesempatan kedua yang kamu berikan hanya berlaku sekali seumur hidup. Namun, jika ternyata dia mengulangi lagi, maka tunjukkan sikap tegas seperti omonganmu sebelumnya. Karena di sanalah dia akan menilai bagaimana diri kamu. Apakah kamu seseorang yang memiliki prinsip tegas atau mudah dimainkan.
Jika Nggak Memberikan…
Kalau kamu merasa bahwa dia tak berhak mendapat kesempatan kedua, maka tetap yakinkan hati kamu. Jangan sampai menyesal, apalagi memohon ke dia untuk seperti dulu lagi. Karena kebanyakan orang gengsi untuk memberikan kesempatan kedua setelah dia melakukan salah dan akhirnya posisi terbalik, jadi dia yang meminta kesempatan kedua ke pasangannya dulu. Jika kamu tak mau memberikan kesempatan kedua, maka tugas kamu sekarang adalah memaafkan segala kesalahannya agar kamu lebih mudah move on.