Saya percaya, kita semua setuju kalau perempuan pasti bosan ditanyain “Hey, kalau aku chat sama kamu, ada yang marah ngga nih?”. Juga pertanyaan-pertanyaan interogatif seperti tinggal di mana, berapa bersaudara, kerja apa, dan lain sebagainya.
Aturan ini sesungguhnya berlaku untuk umum. Bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki, dan juga untuk bule. Buat kamu yang ingin coba menggaet perhatian bule, berikut ini pertanyaan-pertanyaan sakral yang perlu dihindari. Kenapa? Karna basi. Pake banget.
“Where are you from?”
Baik bertanya tentang negara asalnya maupun nanya tentang tempat tinggalnya sekarang. Basi, basi, basi. Skip!
“How long have you been here?”
Kalau dia baru dua hari di sini, emang kenapa? Dan kalau dia udah lama di sini, emang kenapa juga? Ngga kenapa-kenapa kan? Ini cuma topik basi karna kamu nggak tau mau ngomongin apa. :-/
“Other than Jakarta (or other cities you’re living in at the moment), where else have you been?”
Meski topiknya terdengar menarik, tentang travelling, tapi percaya deh, mereka udah sering banget ditanyain ini sama orang lain. Pertanyaan “Which city is your favorite” juga kemungkinan besar udah basi. Tapi kamu bisa coba pertanyaan travelling lain yang lebih anti-mainstream. Contohnya: “Which one you prefer. Go on an adventurous backpacking or Just stay at a luxury resort hotel?”
“What makes you end up here?”
Karna kemungkinannya hanya ada dua kan? Antara kerjaan atau liburan. Which, not really your business anyway. Nanti setelah obrolan berjalan lancar pun pasti sedikit-sedikit dia akan kasih informasi tentang ini juga kok.
“What’s your favorite Indonesian food?”
Ngomongin makanan emang biasanya seru. Tapi tipe pertanyaan ini terlalu kayak wawancara. Gimana kalau pertanyaannya diganti diganti dengan ceritamu ketika makan sambel kepedesan, atau ketika sekujur tubuhmu jadi merah karna makan ikan yang nggak segar?
Bule di Indonesia selalu diperlakukan seperti bule. Orang-orang lain akan minta pendapat dia tentang Indonesia. Mereka akan membuat mereka merasa seperti “orang luar” di Indonesia karena mencoba menyodorkan Indonesia dan budayanya ke muka si bule.
Nah, pertanyaan-pertanyaan basi di atas ini pun nuansanya begitu, mengasingkan si bule dari Indonesia. Untuk menggaet perhatian dia, alih-alih membuat dia merasa alien ataupun malah berlebihan menerima dia, perlakukan dia sama seperti kamu akan memperlakukan orang Indonesia asli.
Bicarakan hal-hal yang lebih seru seperti berita terbaru, tren musik, film, atau tempat nongkrong asik untuk ngedate. Kalau mau minta pendapat dia, coba minta pendapat tentang hal-hal yang tidak membuat dia merasa terasing. Fashion, model rambut, teknologi bahkan.
Ketika dia merasa bahwa kamu nggak melihat dia sebagai “bule” melainkan sebagai “pribadi”, itulah saat di mana dia akan merasa bahwa kamu beda :)