Rasanya lelah ketika memiliki hubungan yang berada di ujung tanduk. Kata “putus” dapat dikeluarkan kapan saja. Namun, hal tersebut nggak mudah dilakukan. Terkadang kita masih memikirkan masa-masa saat bermesraan dengannya. Sangat menyenangkan, dulu. Itulah yang membuat bingung untuk mengakhiri sebuah hubungan.
Ketika ingin putus, pikirkan baik-baik sebelum mengucapkannya. Salah mengambil keputusan akan membuat penyesalan di kemudian hari. Banyak kan yang menyesal telah memutuskan pacarnya. Dan biasanya penyesalan itu datang karena mengucapkan kata “putus” di tengah-tengah emosi dengan kekasih.
Kalian harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum yakin untuk putus dengan pacar. Jadi, sebaiknya dinginkan kepala terlebih dahulu dan mulai berpikir dengan jernih.
Jangan Mengambil Keputusan saat Emosi
Saat ada masalah pasti muncul emosi negatif di hati. Segala keputusan yang diambil ketika emosi hanya akan menjadi langkah gegabah dan melahirkan penyesalan di kemudian hari. Termasuk ketika ingin memutuskan pasangan. Jangan sampai memilih untuk putus di tengah-tengah emosi yang sedang meluap karena sebuah masalah. Apalagi masalah sepele yang dibesar-besarkan. Banyak kejadian seperti itu, bukan? Putus saat sedang marah dengan kekasih, kemudian menyesal setelah berpisah.
Oleh karena itu, jika kamu ingin memutuskan kekasih hanya karena sebuah masalah kecil, sebaiknya didiskusikan kembali dengan pasangan. Masih ada penyelesaian selain dengan memutuskan jalinan asmara kalian. Jangan membesar-besarkan sebuah masalah karena hanya akan berdampak buruk terhadap hubungan kalian.
Bicarakan Masalah Baik-Baik
Jika kamu dan pasangan selalu bertengkar karena suatu masalah, mungkin kesalahan bukan terdapat pada hubungan kalian, melainkan dari diri masing-masing. Apakah kamu dan atau pasangan dapat mengontrol emosi dengan baik? Apakah saat ada masalah kalian dapat membicarakannya dengan baik-baik? Jika nggak, saatnya untuk belajar mengontrol emosi dan membangun komunikasi ketika sedang menghadapi masalah dengan pasangan. frekuensi bertengkar akan berkurang dan bisa saja hubungan dapat terselamatkan.
Bagaimana Nanti Setelah Putus?
Ketika kesal dengan seseorang, rasanya kita nggak ingin melihat dirinya lagi. Termasuk ketika kesal dengan pasangan. Rasanya pengen dia jauh-jauh dari kehidupan kita. Namun itu hanya dapat kalian rasakan ketika sedang emosi. Pikirkan lagi, apakah semudah itu rasanya untuk nggak melihatnya lagi setelah putus? Bagaimana kehidupanmu nanti setelah putus? Kalau kamu dan pasangan saling mencintai, cobalah untuk meredam ego dan emosi masing-masing.
Kalau dari semua hal di atas sudah dipertimbangkan dan pilihanmu adalah untuk tetap putus. Maka lakukanlah. Jangan ragu lagi. Selama kamu mempertimbangkannya dengan kepala dingin dan nggak dipengaruhi emosi negatif, berarti keputusan tersebut dibuat secara sadar.
Ketika putus, akan ada rasa sedih menyelimuti hati. Tentu, kita berpisah dengan seseorang yang pernah kita sayangi, dulu. Kalian boleh bersedih, namun jangan berlama-lama. Kalian masih punya kehidupan untuk dijalani. Setelah puas dengan masa-masa bersedih itu, buat rencana untuk kehidupanmu ke depannnya. Sibukkan diri dengan berbagai kegiatan, ambil waktu untuk liburan, dan hal-hal lain yang bisa membuat hatimu senang sehingga kamu dapat mengusir kenangan tentang mantan.