Semua orang pernah mengalami galau, baik pria maupun wanita. dan kegalauan itu wajar dirasakan oleh manusia. Perbedaannya di sini, wanita lebih terbuka dalam mengeluarkan kegalauannya sedangkan pria memendam kegalauannya sendiri.
Kegalauan yang dirasakan pria bukan hanya tentang cinta, diputusin pacar atau ditolak gebetan, tapi masih ada hal lain yang dapat membuat para pria galau. Kenali penyebabnya berikut ini.
Diragukan oleh Wanita
Pria selalu berusaha agar dapat dianggap mampu melindungi dan dibutuhkan oleh wanita. Menurut psikolog Nunki Suwardi, mereka akan merasa galau saat dirinya mulai diragukan oleh wanita.
“Kata-kata seperti ‘aku nggak butuh kamu’, ‘aku nggak bahagia’, ‘kamu nggak pernah perhatian sama aku’, yang keluar dari mulut wanita membuat pria galau karena mereka berpikir kemampuanya diremehkan, nggak bisa membahagiakan dan melindungi pasangan,” ujar Nunki.
Para pria akan menganggap diri mereka kurang melalukan sesuatu untuk pasangannya. Sedangkan dari sudut pandang wanita, mungkin sebenarnya mereka hanya butuh didengarkan atau dimengerti, bukanlah sesuatu seperti uang atau pekerjaan.
Dibandingkan dengan Pria Lain
Pria senang berkompetisi. Tanpa wanita sadari, mereka suka bersaing dalam hal hal apapun. Entah pekerjaan, pendidikan, atau percintaan. Mereka ingin menunjukkan—khususnya pada wanita—kalau mereka bisa menjadi yang terbaik. Namun, apabila sang wanita mengabaikannya atau malah meremehkannya, hal itu dapat membuatnya galau.
“Apalagi kalau prestasinya dibanding-bandingkan dengan orang lain, akan membuatnya semakin galau. Saat ia diduakan atau pasangannya membicarakan pria lain, dia langsung berpikir kekalahan,” ujar psikolog Nunki.
Memang di sinilah wanita nggak sadar kalau telah membuat pasangannya sendiri galau. Ketika wanita mengapresiasi pria lain, saat itu pula pasangannya merasa memiliki saingan baru.
Pekerjaan
Masalah pekerjaan pun dapat membuatnya galau. Misalnya saja ia harus ditempatkan pada lokasi yang jauh dari rumah dan pasangannya, sedangkan ia sangat mencintai pekerjaan tersebut. Seketika dia merasa dilema dan galau dalam memilih.
Ekspekasi Tinggi yang Nggak Kesampaian
Ketika pria menaruh harapan besar atau memiliki ekspektasi yang tinggi pada satu hal, namun nggak tersampaikan, akan membuatnya merasa galau. Motivator percintaan Ronald Frank menjelaskan, “Setiap ada harapan pasti ada galaunya. Kalau dia berharap berarti dia ingin mendapatkan sesuatu. Kalau nggak kesampaian, bikin sakit hati. Padahal yang kita rencanakan belum tentu terjadi. Karena kita yang berkehendak tetapi Tuhan yang mengatur.”
Memang, saat seseorang menerima realita yang bukan dia harapkan akan mengakibatkan rasa galau dalam hatinya. Namun perlu diingat, terkadang itu adalah cara Tuhan untuk menunjukkan kalau hal tersebut bukanlah yang terbaik untuknya. Ada hal lain yang lebih baik sedang menunggunya di kemudian hari.
Kemampuan Seksual
Pria sangat memperhatikan masalah seksual pada dirinya. Beberapa masalah seksual yang menjadi fokus perhatiannya adalah ukuran Mr. P dan performa bercinta. Banyak pria masih menganggap ukuran adalah segalanya. Mr. P yang kecil diyakini nggak bisa memuaskan pasangan saat bercinta. Sama halnya dengan pria yang mengalami penurunan kemampuan ereksi. Juga, penolakan dari pasangan saat ingin bercinta adalah bukti kegagalan mereka. Pria akan merasa galau dan kecewa.
Cukup banyak hal yang menjadi sumber kegalauan pria. Hal-hal di atas pun bisa jadi panduan bagi wanita agar bisa membantu pasangannya keluar dari rasa galau tersebut.