Tempo hari saat nongkrong di sebuah kafe, nggak sengaja terdengar perbincangan dua orang wanita yang cukup menggelitik untuk dibahas. Kurang lebih begini obrolannya:
Q: Eh say, rumah idamanmu kriterianya gimana sih?
A: Aku pengen punya rumah minimalis, simpel, nggak terlalu besar, tapi punya halaman yang bisa dibuat kebun mini. Sebelahnya kubuat kolam renang, juga ada mini gazebo. Pagar rumah kubuat agak tinggi biar aman. Pokoknya harus senyaman mungkin biar aku bisa puas istirahat setelah kerja seharian. Tapi nanti bikinnya pas udah punya calon suami sih. Hehehe..
Q: Wihh, udah ngomongin calon segala nih. Emang kamu pengen punya pasangan yang gimana?
A: Emm.. pastinya baik.. sopan.. setia.. err.. jujur.. dewasa, mapan, apalagi ya? Ya gitu deh kira-kira say.
Gyaaa.. Pasti obrolan seperti ini sudah pernah kamu alami, ladies. Terlihat bedanya ‘kan? Ketika diberi pertanyaan angan-angan seputar benda pasti langsung dijawab dengan detail. Tapi bagaimana dengan bayangan tentang calon pacar/suami/pasangan idaman?
Wanita memang unik, ladies. We don’t know what we want. Padahal kita terkenal dengan sifat’detail’ dan spesifik dalam melihat atau berpikir tentang suatu hal. Namun, ketika ditanya tentang kriteria pasangan, kebanyakan hanya menjawab standar dan kurang spesifik. Emosi adalah hal yang paling berperan disini, mengingat wanita lebih mengutamakan perasaan daripada logika. Penyesalan akhirnya datang karena ternyata salah memilih pasangan. Parahnya lagi, sudah tahu menyesal tapi tetap bertahan di hubungan yang salah karena terlalu cinta, takut tersakiti, atau takut menyesal.
Ladies, sebetulnya kriteriamu nggak salah kok. Hanya KURANG SPESIFIK. Baik, mapan, dewasa, sabar, jujur, setia, sifat-sifat ini masih imajiner, naif, dan klise. Ketika usiamu masih di bawah 17 tahun, wajar jika menyebut kriteria ini. Bagaimana jika kamu sudah dewasa dan berpikir untuk segera menikah? Kalau semua orang punya sifat ini, apakah kamu menerima semua pria dengan mudah? Pasti nggak kan? Kamu masih menyeleksi dari seberapa tampan dia, bagaimana pendidikannya, dan kriteria spesifik lain. Kalau semua orang nggak ada yang mempunyai sifat ini, apakah kamu akan jomblo seumur hidup? Karena memang sejatinya sifat baik, jujur, setia, dan lain-lain hukumnya RELATIF, nggak pasti.
Mulai sekarang, tentukan dengan spesifik bagaimana standar dan kriteria calon pasangan idamanmu agar tidak salah pilih (lagi). Misal, kamu hanya akan berkencan dengan pria yang rentang usianya 3-5 tahun lebih tua darimu, tampan seperti Jet/Kei/Lex, tinggi badan minimal 170 cm, eksekutif muda, punya mobil pribadi, ada tabungan/rumah, dan kriteria lain yang sesuai dengan impianmu.
Pisahkan draft dalam dua kolom, yaitu kriteria yang WAJIB ADA dan kriteria fleksibel. Jangan terlalu kaku karena kamu akan terjebak dalam imajinasimu sendiri. Ingat, ketika menentukan kriteria, kamu harus kalibrasi dengan dirimu sendiri apakah pasangan impianmu mau memilihmu sebagai pendampingnya nanti? Pria berkualitas hanya memilih wanita berkualitas. Spread the love!