Apa yang biasanya kamu rasakan setelah putus cinta? Pastinya rasa sakit hati dong ya? Hampir sebagian besar orang merasa sakit hati seteah putus dengan pasangan. Jarang sekali kiita mendengar ada yang merasa bahagia setelah putus dari pasangannya.
Sakit hati selalu diungkapkan dalam berbagai kalimat, salah satunya seperti “Sakit, tapi nggak berdarah”. Sebab, sakit hati nggak terjadi secara fisik, melainkan secara emosional. Dan banyak orang yang menganggap bahwa sakit hati itu nggak bisa dibandingkan dengan sakit-sakit fisik lainnya.
Benarkah begitu? Karena rupanya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa perasaan sakit dari putus cinta tersebut bia dibandingkan dengan sakit karena terjatuh atau terbakar loh.
Penelitian dari tiga universitas ternama, yakni University of Michigan, University of Columbia, dan University of Colorado menemukan fakta menarik tersebut. Hasil penelitian tiga universitas ternama ini menyebutkan bahwa otak nggak bisa membedakan antara sakit fisik (seperti cedera atau terkena penyakit), dan sakit di hati, seperti yang dirasakan orang saat putus cinta. Jadi, sakit yang dirasakan seseorang ketika kehilangan sosok yang ia cintai, memang benar-benar nyata.
Penelitian ini melibatkan 40 orang yang baru saja diputuskan pasangannya sebagai responden. Mereka kemudian diperlihatkan foto mantan kekasihnya, juga diingatkan kembali sakit hati yang dirasakan saat putus cinta. Para peneliti menggunakan mesin scan untuk melihat aktivitas otak mereka. Layar monitor dapat menunjukkan tingkatan rasa sakit yang diderita, mulai dari skala 1 sampai dengan 10.
Jadi, berapa skala rasa sakit yang muncul ketika mereka patah hati? Saat melihat foto mantan kekasihnya dan teringat kenangan buruk ketika putus cinta, skala rasa sakit para responden ini berada di angka 8-10. Apabila dibandingkan, skala tersebut sama seperti rasa sakit saat memegang benda panas.
Berdasarkan pengamatan dari mesin scan, penelitian ini menunjukkan bahwa otak merspon sakit fisik dan emosional denga cara yang sama. Perbedaan dari keduanya adalah, sakit fisik nampak secara nyata, sedangkan sakit hati nggak terlihat.
Contohnya saat kamu terjatuh dari sepeda. Kamu akan merasa marah, kesal, dan menangis. Tetapi kamu tahu dari mana sumber rasa sakit tersebut. Sedangkan saat sakit hati, kamu mengalami emosi yang sama namun nggak bisa melihat sumber rasa sakitnya.
Jadi, jika ada seseorang yang bilang kalau rasa sakit karena patah hati itu nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata, dan nggak bisa dibandingkan dengan apa pun, mungkin mereka belum mengikuti perkembangan penelitian ini.