Di masa kini, perselingkuhan bisa menjadi hal yang mudah dilakukan, dan mudah disembunyikan. Kecanggihan teknologi saat ini membuat orang-orang bisa berselingkuh di dunia maya tanpa ketahuan pasangannya. Hanya dengan menggunakan akun sosial media, atau bermain beberapa aplikasi dating online, kemudian menyembunyikan handphone-nya dari pasangan, atau cukup dengan meyembunyikan fakta bahwa dia join dating online, pasangan nggak akan tahu kalau dia sedang flirting atau selingkuh.
Kalau di dating online sih jelas, walaupun banyak orang yang menyelewengkan fungsinya untuk mencari selingkuhan memang aplikasi tersebut digunakan untuk mencari pasangan. Sehingga percakapan yang terjadi di dating online cenderung menggoda sehingga membuat orang-orang tertarik untuk memulai perselingkuhan. Tetapi, bagaimana dengan akun sosial media? Bagaimana seseorang bisa tertarik untuk berselingkuh di akun sosmednya, padahal akun tersebut hanya untuk menjalin pertemanan?
Menurut seorang psikolog klinis dewasa, Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi., perselingkuhan bisa diawali dari saling memberikan komentar di sosial media. “Biasanya perselingkuhan lewat sosmed dapat diawali dari komentar status-status, bisa juga dapat teman baru. Amat sangat mungkin mengomentari status teman baru yang kenalan di dunia maya,” ujarnya.
Mungkin tujuan awalnya dari selalu berkomentar di setiap momen orang lain adalah sebuah keisengan. Namun sebenarnya, percakapan ringan di dunia maya ini sangat berpotensi membuat dua orang jadi lebih dekat di dunia nyata. Nggak bisa disangkal bahwa komentar yang diucapkan dalam sosmed itu didasarik atas rasa ketertarikan. Bener nggak?
Psikolog yang merupakan lulusan Universitas Indonesia tersebut mengatakan, “Setiap ada status, selau dikomenin, berbalas wall, mention-mention-an. Kalau kita tertarik pada seseorang, biasanya selalu ingin menganggapi dari statusnya.”
Ia pun menambahkan bahwa perselingkuhan yang terjadi di dunia maya dikarenakan terbukanya kesempatan untuk menuangkan curahan hati di sosial media mereka. Ya, orang-orang saat ini dengan mudahnya, dengan bebasnya, meluapkan emosi mereka di sosial media. Sebagian orang senang menceritakan kehidupan pribadinya lewat akun sosmed mereka, dan hal ini bisa memancing perselingkuhan nantinya. Mengapa? Karena adanya status mengenai kehidupan pribadi tersebut membuat orang lain tertarik untuk mengomentarinya. Hal inilah yang dapat menjadi pemicu perselingkuhan.
Wulan berkata, “Orang (pasangan) juga jarang memeriksa sosial media. Mereka lebih seringnya memeriksa sms dan bbm ketimbang sosial media. Kalau secara psikologi, kadang sesuatu di depan mata itu merupakan sesuatu yang nggak dicurigain.”
Sekarang jadi merasa insecure? Tenang dulu, artikel ini nggak bermaksud membuat kamu jadi insecure dan segera memeriksa handphone pasangan secara rutin. Tetap jadilah pribadi yang secure seperti sebelumnya. Nggak usah minta password segala macam akun, nggak usah sering-sering cek handphone pasangan, nggak usah bersikap posesif. Kalau kamu dan pasangan saling menjaga komitmen yang telah dibangun, maka sosmed hanyalah sebuah media untuk menjalin pertemanan saja. Kalau pasangan memang ketahuan rupanya senang berselingkuh di dunia maya, mengapa nggak ditinggalkan saja?