Kita semua tahu bahwa putus adalah akhir dari hubungan. Ada banyak pilihan untuk mengungkapkan keinginan mengakhiri hubungan. Sama halnya dengan saat kamu memulai hubungan.
Kamu yang pernah mengalami diputuskan mantan melalui pesan singkat, telpon atau apapun tanpa ketemuan mungkin merasa itu sangat tidak adil. Sikap mantan yang demikian membuatmu berpikir dia tidak gentle. Selain itu, kamu juga mungkin berpikir dia tidak benar-benar serius ingin putus denganmu padahal sebenarnya dia serius. Bahaya, kan?
Anggapan Putus dan Nembak Baru Serius saat Diungkapkan Langsung
Umumnya kebanyakan orang terbiasa menganggap keseriusan dari memulai hubungan diawali dengan ‘pernyataan perasaan secara langsung’. Akibatnya, saat putus tidak dinyatakan secara langsung pun jadi dianggap tidak serius ingin putus.
‘Ah mungkin si dia hanya sedang kesal sesaat dan akan kembali lagi bersikap baik saat emosinya mereda’ adalah kalimat fatamorgana yang menjebak setiap pasangan dalam jalinan hubungan yang dipaksakan.
Apakah kamu pernah berpikir seperti itu? Pemikiran seperti itu sebaiknya mulai diluruskan. Kita tidak pernah benar-benar tahu selain jadi sok tahu dengan jurus ‘menduga-duga’. Bisa jadi keputusan putus tanpa bertemu langsung adalah hal yang tepat. Siapa yang tahu.
Beberapa alasan untuk memutuskan hubungan secara tidak langsung berikut mungkin bisa membantumu lebih bijak dalam menilai dan menanggapi keputusan mengakhiri hubungan secara tidak langsung .
Menghindari Kesalahan yang Sama
Kesalahan terbesar dari pasangan saat ribut adalah : Menggunakan kata ‘putus’ sebagai ancaman. Bukannya jera, pasangan malah terbiasa. Sama seperti rasa sakit yang ditangani secara instan dengan meminum obat peredam nyeri. Semakin sering kamu meminum obat peredam nyeri saat sakit, semakin tubuhmu resisten terhadap obat.
Alasan seperti itu jadi mengurungkan niat pasangan untuk menyatakan putus secara langsung karena dia tahu persis apa yang akan terjadi. Kamu akan tetap menganggapnya kebiasaan untuk mengancam saja, tidak berpikir dia ingin benar-benar pergi. Itulah yang membuatnya memilih cara baru yang tidak biasa. Cara itu adalah memutuskanmu secara tidak langsung agar mudah baginya untuk menghindarimu.
Takut Kembali Luluh
Sebagai pasangan, kamu dan si dia tentu tahu persis apa saja hal-hal yang bisa meluluhkan pasangan. Keinginan kuat untuk mengakhiri hubungan jadi sirna saat melihat pasangan melakukan hal-hal yang membuat luluh.
Selogis apapun alasan kamu untuk mengakhiri hubungan, rasa luluh bisa membuatmu mengurungkan niat. Satu hal yang harus kamu mengerti adalah rasa luluh bisa menjebak menjalani hubungan dalam jurang keterpaksaan.
Bagaimana? Semoga bisa membuatmu berpikir ulang sebelum terburu-buru menghakimi orang-orang yang memilih putus secara tak langsung.