3 Harapan Pasca Putus yang Susah Dihilangkan

Home Articles 3 Harapan Pasca Putus yang Susah Dihilangkan
Share the knowledge!

Dibutuhkan kegigihan agar kamu bisa menjalani masa pasca putus dengan baik. Merasa ada sesuatu yang hilang dari keseharian mungkin jadi hal terberat. Putus memang selalu menjanjikan kenyataan yang sulit diterima.

Teen Couple After Argument, Age, 18 Years Old. (Photo by Education Images/UIG via Getty Images)Wajar jika kamu belum bisa langsung menerima kenyataan saat hubungan berakhir. Perasaan itu membuat kamu menyusun harapan-harapan yang bisa menghibur hati. Tidak semua harapan mudah dipenuhi. Namun, kamu bisa mulai bersikap logis dan optimis setelah membaca beberapa jenis harapan berikut.

Tidak Saling Menghindar

Kamu mungkin merasa serba salah jika masih melakukan kebiasaan saat masih bersama pasangan seperti menyapanya dengan mimik ceria. Bukan cuma kamu yang merasa seperti itu, si dia juga merasakan hal yang sama. Padahal, saling menyapa saat bertemu adalah hal yang wajar dilakukan.

Kamu dan mantan seperti itu karena merasa bersalah. Rasa bersalah itu muncul karena kamu dan dia sama-sama gagal untuk saling mempertahankan. Terlanjur saling menyakiti membuat kamu dan si dia serba takut mengambil keputusan untuk maju atau bertahan sejenak di petak yang sama.

Memang tidak ada sesuatu yang bisa kembali seperti sediakala. Namun, kamu bisa membuatnya jadi lebih buruk atau lebih baik. Apakah dengan saling menghindar membuat perasaanmu lebih baik? Seseorang yang menghindar tidak pernah bisa berdamai dengan kenyataan.

Ingin Berteman Baik

Kita sering mendengar ungkapan ‘Sebaiknya kita berteman baik saja ya’ sebagai dialog ritual putus. Percayakah kamu dengan kalimat itu ? Kamu mungkin harus menyiapkan keluasan hati saat bersepakat dengan ajakan itu.

Kenyataannya, kalimat itu hanyalah ungkapan umum untuk menghibur hati tanpa pernah ditepati. Seminggu dua minggu si dia mungkin masih menanggapimu, setelahnya ?

Ada perbedaan mendasar tentang makna pertemanan antara wanita dan pria. Berteman baik bagi pria tidak serta merta membuatnya harus mengetahui segala hal yang wanita alami. Sedangkan berteman baik bagi wanita adalah sebaliknya. Pria mungkin bisa bertahan dengan persahabatan tanpa berkabar intens. Namun tidak dengan wanita.

Jadi, saat kamu atau pasangan menawarkan ‘pertemanan’ pastikan ada pemahaman yang sama tentang konsep ‘pertemanan baik’.

Bisa Memulai Kembali dengan Lebih Baik  

‘Seperti angin, segala hal yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali ke tempat yang sama persis’ – JA

Kalimat itu menggambarkan penolakan untuk kembali merasa sakit dan kecewa dari pilihan balikan. Banyak yang percaya bahwa memulai kembali adalah hal yang mustahil. Namun, sebuah studi membuktikan potensi untuk balikan bisa terjadi dengan hasil hubungan yang semakin baik.

Sebagian besar responden merasa bisa belajar untuk memahami dan menjalin hubungan lebih baik pasca putus. Penelitian ini dilakukan oleh Lewandowski (2007). Jadi, balikan semestinya ditanggapi dengan sikap realistis yang tidak pesimis kan?

Bisa Melupakan dengan Tidak Melupakan

Jika selama ini kamu selalu percaya bahwa melupakan pasangan adalah membuang segala ingatan tentangnya, sebaiknya segera buang jauh keyakinan itu.

Social Psychological and Personality menyatakan bahwa menerima kenyataan ‘kamu single’ lebih cepat dilakukan jika kamu semakin sering merenungkan masa-masa bersama si mantan.

Memaafkan memang tidak berarti melupakan. Namun melupakan bisa dengan tidak melupakan.

Share the knowledge!