Single beda dengan jomblo. Menjadi single berarti memilih hidup semandiri mungkin tanpa menikah atau menjalin hubungan khusus dengan seseorang. Pandangan hidup ini masih dinilai aneh oleh sebagian masyarakat Indonesia, termasuk juga mungkin oleh keluarga kamu. Itulah sebabnya keluargamu masih mempertanyakan status single kamu yang awet, mengapa kamu tidak kunjung membawa pasangan untuk dikenalkan ke mereka.
Memang, pernikahan yang bahagia adalah pencapaian terindah dalam hidup sosial seseorang. Namun kamu berprinsip bahwa kehidupan lajang yang berkualitas lebih baik daripada pernikahan yang tidak membahagiakan.
Dalam hati kamu juga ingin menemukan seseorang yang mencintai dan memahami kamu. Orang yang bisa menerima kekurangan dan kelebihanmu. Orang yang membuatmu merasa senang menghabiskan waktu bersamanya. Tapi kita tidak bisa memaksakan keadaan. Kalau orang itu sulit ditemukan, mau bagaimana lagi?
Berikut ini ada daftar pertanyaan-pertanyaan menyebalkan tersebut dan bagaimana jawaban sok bijak untuk menanggapinya.
1. “Kapan nikah?”
via Giphy
Kamu tidak mengerti kenapa orang selalu menganggap pernikahan adalah alasan utama kita lahir di dunia ini. Mungkin bagi kamu, ada hal-hal yang lebih penting daripada sekadar mencari teman hidup. Kamu memiliki kesibukan sendiri atau ambisi tersendiri dan sibuk membenahi diri. Semakin sibuk seseorang, semakin lama dia menunda pernikahan.
Jawaban bijak : “Hidup ini bukan tentang menikahi siapa, tapi bagaimana kita memberi manfaat bagi orang di sekitar kita.”
2. “Mama pingin cepet-cepet ngemong cucu.”
via Giphy
Mungkin kamu sebal ditanya begini karena kamu belum punya pacar. Mungkin juga pertanyaan ini membuatmu sebal karena kamu dan pasangan sudah mencoba berulang kali tapi belum berhasil juga.
Jawaban bijak : “Bila anakku lahir saat ini juga, aku pasti belum bisa jadi orangtua yang baik baginya. Daripada membuatnya menderita lebih baik dia lahir nanti kalau waktunya sudah tepat.”
3. “Jadi perempuan jangan terlalu pintar/terlalu sukses, nanti jodohnya langka.”
via Giphy
Jawaban bijak : “Bukankah wanita pintar malah bisa mempermudah kehidupan suaminya, sedangkan wanita sukses lebih meringankan beban suami?”
“Istri pasti akan mendapatkan suami yang lebih darinya. Kalau aku pintar, suamiku pasti jenius. Kalau aku sukses, suamiku pasti lebih sukses lagi.”
4. “Mau mama jodohin gak?”
via Giphy
Kamu paham maksud baik mama yang ingin membantumu mencarikan teman hidup. Tapi belum tentu orang pilihan mama itu cocok. Kedepannya kamulah yang menjalani hidup bersama orang itu, bukan mama. Kamu sepenuhnya berhak untuk menolak atau menerima perjodohan tersebut.
Jawaban “sok” bijak : “Boleh, tapi kalau gak cocok aku boleh menolak ya.”
5. “Kamu mau disebut perawan tua?”
via Giphy
Apa masalah “perawan tua”? Hanya mengesankan bahwa seseorang tidak laku, tidak berkualitas. Benarkah kualitas seseorang ditentukan dari apakah dia menikah atau tidak? Pernikahan yang bahagia memang merupakan kehidupan yang lebih baik daripada kehidupan single, namun pernikahan yang tidak bahagia jauh lebih menyengsarakan daripada hidup secara single.
Jawaban bijak : “Saya percaya orang-orang tidak memandang diri saya sesinis itu. Saya bukan “perawan tua”, tapi “wanita mandiri”.”
Sesungguhnya pertanyaan-pertanyaan itu diajukan karena mereka peduli pada kesejahteraan dan kebahagiaan hidupmu. Hanya saja buat kamu yang masih single di usia yang tidak muda lagi, pertanyaan-pertanyaan itu dapat membuatmu sebal. Kamu pasti punya alasan bagus kenapa masih single, tapi tidak mungkin menjelaskan segalanya secara detail pada setiap orang yang menanyakannya.
Karena pertanyaan-pertanyaan itu biasa diajukan pada suasana santai, lebih baik memberikan jawaban yang tidak terlalu serius juga. Disamping itu, kamu juga harus yakin pada ucapan yang kamu ucapkan agar mereka juga percaya bahwa kamupun bisa bahagia sekalipun tanpa pasangan.