Halo pembaca setia Kelas Cinta.
Bagi Anda yang saat ini sedang berada di masa single, saya yakin salah satu tujuan dalam hidup Anda adalah menemukan calon pendamping hidup yang tepat untuk menemani Anda hingga akhir hayat.
Benar begitu, ‘kan?
Itu adalah tujuan yang diinginkan semua orang dan itu sama sekali tidak salah. Tapi ada satu hal yang harus Anda pahami karena mayoritas pria, dan termasuk juga wanita, masih memiliki pemahaman yang salah dalam hal finding the one. Kebanyakan dari kita ingin bertemu dengan orang yang punya ciri-ciri the one terlebih dahulu, baru kemudian mendekati dia lalu pacaran dengannya.
Apakah Anda juga memiliki pemahaman yang sama?
Jika iya, maka saya harus bilang bahwa pola pikir seperti itulah yang telah membawa Anda pada nasib romansa yang kurang baik. Bahkan mungkin Anda sudah terlalu lama single akibat pola pikir yang menyesatkan ini.
The one itu tidak dicari, tapi dibentuk.
Saya yakin Anda cukup familiar dengan kalimat di atas. Mungkin Anda sering mendengarnya dari teman-teman atau orang yang lebih berpengalaman dalam hal romansa. Tapi apakah mereka bisa memberikan penjelasan yang logis dan memuaskan?
Karena jika tidak, itu berarti Anda harus membaca artikel ini hingga tuntas.
Sekilas pola pikir mencari the one dan membentuk the one itu kelihatannya sama. Padahal keduanya mengarah kepada cara dan hasil yang sangat jauh berbeda. Mari saya jelaskan.
Apabila Anda berharap menemukan the one dengan cara mencari, maka yang akan Anda lakukan adalah mencari pria atau wanita yang sekiranya cocok dengan karakter Anda dan bisa menerima semua latar belakang beserta kelebihan dan kekurangan yang Anda punya.
Dari sini saja, Anda sudah mempersulit diri Anda sendiri. Coba jawab pertanyaan saya, seberapa sering dalam satu tahun Anda menemukan orang yang seperti itu? Sangat jarang bukan? Tentu saja. Karena keberadaan orang seperti itu sangatlah langka.
Justru yang sering terjadi adalah Anda sudah lama mencari tapi tidak bertemu juga. Sehingga ketika akhirnya Anda suka dengan seseorang, Anda memaksakan kecocokan yang hanya seberapa dan mengabaikan semua ketidakcocokan yang ada. Dengan kata lain, Anda terjangkit She’s The One Syndrome (SOS). Silakan klik dan baca artikel dari coach Sins Aeschylus itu, karena meskipun artikel tersebut ditulis dari sudut pandang pria dan ditujukan untuk pria, artikel tersebut juga bisa dicerna oleh wanita.
Kalaupun Anda berhasil bertemu dengan orang yang menunjukkan ciri-ciri the one, proses PDKTnya belum tentu akan berjalan selancar yang Anda inginkan. Iya kalau dia belum punya pasangan? Itupun kalau dia juga suka dengan Anda? Itupun kalau Anda tidak keduluan orang lain yang juga suka dengan dia?
Kalau ternyata dia sudah punya pasangan, atau dia tidak suka dengan Anda, atau Anda keduluan orang lain, berarti Anda harus menunggu lagi entah sampai kapan.
Ini semua terlalu melelahkan, buang-buang waktu, dan sama sekali tidak efektif!
Lagipula, Anda tidak bisa berharap untuk bisa saling mengenal karakter dan menerima kekurangan masing-masing jika status Anda dan dia baru sebatas gebetan. Tidak ada orang yang bersedia menerima kekurangan Anda kalau dia belum suka dengan Anda.
Pola pikir mencari the one inilah yang akhirnya membuat proses PDKT Anda terlalu lama dan berbelit-belit, penuh lika-liku, mengumbar kekurangan diri sendiri terlalu dini yang disertai harapan gebetannya bersedia menerima apa adanya. Dan apa hasilnya? Hasilnya Anda masih membaca artikel ini sampai di kalimat ini kan?
Karena itu demi kebahagiaan romansa Anda sendiri, segera buang pola pikir menyesatkan itu jika Anda masih memeliharanya. Ganti dengan pola pikir yang benar dan baru, yaitu membentuk the one.
Dengan pola pikir tersebut Anda bisa mendekati pria atau wanita manapun yang Anda suka. Anda tidak akan memaksakan kecocokan dan mentolerir ketidakcocokan. Anda tidak akan melakukan PDKT yang berkepanjangan, berbelit-belit, dan bertele-tele. Dan Anda juga tidak akan galau dan pusing apabila perasaan Anda bertepuk sebelah tangan.
Karena yang Anda lakukan adalah memfokuskan diri kepada mereka yang bersedia untuk Anda bentuk.
Pola pikir inilah yang selama ini ditanamkan oleh Hitman System melalui Live Workshop dan Online Training, beserta Lovable Lady melalui ebook-ebooknya.
Sampai bertemu di artikel berikutnya.