Sobat, masalah dalam urusan cinta dan romansa sepertinya memang mudah sekali untuk diremehkan bila dibandingkan dengan masalah dalam hal-hal penting lainnya di dunia ini. Saya tidak menyangkal itu. Kita lebih tertarik untuk berdiskusi dan membahas masalah ekonomi, politik, olahraga, games, studi, karir, bisnis, dan sebagainya. Sedangkan untuk mempelajari cinta dan mengedukasi diri untuk mengatasi masalah cinta selalu dikesampingkan demi lari dari kenyataan.
Tapi buka mata Anda.
Kita bukannya tidak punya masalah romansa. Pria dan wanita bukannya tidak punya masalah dalam mendekati lawan jenis dan mempertahankan pasangannya. Kita hanya MALU MENGAKUI bahwa kita sebenarnya juga butuh edukasi romansa.
Bila ada teman yang tahu Anda mempelajari romansa dan hubungan pria-wanita, hampir bisa ditebak reaksi pertama dia adalah meremehkan dan mencela.
“Ngapain belajar cinta-cintaan?”
“Jodoh tuh bakal datang sendiri kok.”
“Cowok/cewek tuh emang gitu. Udah loe cari yang lain aja.”
“Lo sama si A aja. Dia baik orangnya.”
Padahal itu bukanlah jawaban yang suportif dari orang yang kamu anggap teman. Dan akibatnya, daripada mempelajari romansa dan dicemooh teman-teman, kebanyakan dari kita lebih memilih untuk LARI DARI KENYATAAN.
Misalnya banyak pria dan wanita yang menjadikan studi sebagai pelarian. Mereka yang mendapatkan gelar doktor, tapi meninggalkan luka romansa yang mendalam.
Atau banyak pria berkantong tebal dari karir dan bisnis, tapi kesulitan mengatur rumah tangganya dan istrinya selingkuh dengan pria lain, sementara anaknya kurang merasakan kehangatan kasih sayang orang tua.
Banyak juga pria dan wanita yang melarikan diri kepada agama, bukan atas panggilan ilahi tapi karena tidak laku-laku juga.
Banyak pria yang bisa menjadi leader di tempat kerjanya, tapi kesulitan memimpin wanita yang dicintainya.
Sobat, apakah Anda ingin menjadi orang yang terus lari dari kenyataan seperti ini? Mengubur luka romansa dalam-dalam tanpa mengobatinya? Bertahan dalam kepura-puraan padahal pikiran Anda kacau dan stress berat?
Saya harap tidak.
Masalah romansa tidak akan selesai dengan cara lari dari kenyataan, sobat. Masalah romansa akan terus menghantui Anda, siap untuk menyerang pikiran Anda ketika Anda rapuh. Siap untuk mengacaukan pekerjaan Anda saat Anda lengah. Siap untuk menghancurkan karir dan bisnis Anda.
Anda harus menyadari bahwa masalah romansa, semakin Anda meremehkan dan memendamnya, semakin besar dampak yang bisa ditimbulkan kepada bidang-bidang lain dalam kehidupan. Maka satu-satunya cara menyelesaikan masalah romansa adalah dengan memahaminya kemudian mencari jalan keluar terbaik.
Karena yang menjadi tujuan sebenarnya dari mempelajari romansa bukanlah untuk mendapatkan lawan jenis, atau bagaimana caranya supaya pasangan kita tidak selingkuh, dan lain sebagainya. Tujuan utama dari pembelajaran romansa adalah mengobati diri sendiri dan luka romansa yang selama ini Anda sembunyikan. Supaya Anda mengerti penyebabnya dan cara mengatasinya. Supaya Anda juga selalu siap setiap kali masalah baru datang.
Supaya Anda bisa meneruskan studi dan menjadi doktor tanpa bayang-bayang pria atau wanita yang pernah menyakiti Anda.
Supaya Anda bisa fokus kepada karir dan bisnis tanpa perlu khawatir akan masalah-masalah rumah tangga.
Supaya Anda bisa mengabdi kepada Tuhan dan mengucap syukur atas anugerah cinta yang Dia berikan, dan tidak lagi mengemis jodoh kepadaNya lalu memprotes mengapa kehidupan cinta kamu begitu runyam.
Semuanya kembali pada diri Anda sendiri. Semuanya untuk diri Anda sendiri.
Itulah tujuan utama dari pembelajaran romansa: demi kebahagiaan hidup Anda sendiri.
Apakah Anda sudah siap untuk berhenti lari dari kenyataan dan mulai belajar romansa?
Kalau kamu sudah terlalu lelah lari dari kenyataan dan lelah tidak kunjung dapat pasangan, akhiri segera masa jomblo kamu dengan mengikuti seminar ===>[klik untuk mendaftar!]Secret of Jadian[klik untuk mendaftar!]<=== saat ini juga sebelum kehabisan tempat!